Mahasiswa Program Studi Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hana Fajrianti, meraih Juara 1 kompetisi Young Scientist Award pada ajang The 12th International Conference Working on Safety (WOS) 2024 di Dresden, Jerman.

Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, di Kampus UI Depok, Kamis, mengatakan turut berbahagia atas prestasi yang cemerlang dan membanggakan fakultas serta universitas.

Menurut dia, prestasi ini akan menginspirasi para mahasiswa FKM UI lainnya untuk semakin percaya diri dan gigih menampilkan karya-karya terbaik mereka di kancah internasional.

Ia menekankan pentingnya pencapaian ini dalam meningkatkan reputasi FKM UI di tingkat internasional.

Baca juga: Tiga mahasiswa vokasi UI raih juara kompetisi SMARTAX

“Mahasiswa FKM UI yang unggul akan berperan sangat penting sebagai duta ilmu kesehatan masyarakat Indonesia yang sekaligus akan memperkuat reputasi dan branding institusi FKM UI, di tingkat nasional dan juga global,” kata Prof. Mondastri.

Dalam kompetisi bergengsi tersebut, Hana mempresentasikan penelitian berjudul “Optimizing Subcontractor Selection Processes: Integrating Occupational Health and Safety Criteria in Indonesian Construction Industry”.

“Penelitian ini mengintegrasikan kriteria K3 ke dalam proses dua tahap, yakni prakualifikasi (K3, teknis, administratif) dan kualifikasi (persaingan harga), sangatlah penting untuk meningkatkan standar keselamatan,” ujar Hana Fajrianti.

Penelitian ini mengangkat permasalahan dalam proses pemilihan subkontraktor di Indonesia, di mana aspek biaya sering lebih diutamakan daripada keselamatan kerja, yang berakibat pada tingginya angka kecelakaan konstruksi di Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa UI sabet juara 1 kompetisi video kreatif nasional

Hasil penelitian Hana menunjukkan bahwa 46,2 persen subkontraktor hanya memenuhi 27,6 persen kriteria K3, sementara 40,3 persen lainnya memenuhi 56,3 persen kriteria K3. Hanya 13,4 persen subkontraktor yang sepenuhnya patuh pada standar keselamatan.

Hana menemukan bahwa keterbatasan sumber daya dan ketergantungan pada kontraktor utama adalah faktor utama yang mempengaruhi kepatuhan subkontraktor terhadap standar K3.

Selain itu, nilai kontrak yang rendah juga mengurangi kesadaran subkontraktor terhadap kriteria keselamatan.

“Setelah prakualifikasi, kontraktor utama seharusnya membantu subkontraktor meningkatkan praktik K3 untuk memenuhi standar SMK3 serta memastikan keselamatan di semua ukuran kontrak,” katanya.

Dalam proses penjurian, penelitian Hana dinilai unggul dalam berbagai aspek, seperti relevansi dengan isu keselamatan kerja, inovasi, manfaat aplikasi, dan kemampuan penerapan di berbagai konteks.

Baca juga: Mahasiswa UI raih juara "UKI Banking Competition 2024"

Penelitian Hana mendapat nilai tertinggi dari dewan juri yang terdiri dari Prof. Thomas Behrens dari DGUV Jerman; Mary Ogungbeje dari IOSH Inggris; serta Ing. Mag. Christian Schenk dari Austrian Social Insurance for Occupational Risks, Austria.

Kompetisi Young Scientist Award 2024 merupakan bagian dari The 12th International Conference Working on Safety yang diinisiasi oleh German Social Accident Insurance (DGUV), bertujuan menginspirasi generasi muda yang bersemangat memberikan kontribusi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

Ajang tersebut diikuti oleh 300 peserta dari 43 negara, dengan Hana menjadi satu-satunya perwakilan asal Indonesia.*

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024