Ratusan hektare areal sawah di wilayah utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terancam gagal panen akibat serangan organisme pengganggu tanaman atau hama tikus.

Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Dadan Danny, di Karawang, Kamis menyampaikan, areal sawah yang terserang hama tikus itu tersebar di Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya.

"Dari laporan yang kami terima, ada 250 hektare sawah di daerah itu yang terserang hama tikus," katanya.

Baca juga: Distan Karawang bangun puluhan rumah burung hantu di tengah sawah atasi serangan tikus
Baca juga: Distan Karawang data sawah terserang hama untuk pengajuan asuransi

Setelah mendapatkan laporan dari pemerintah desa setempat, katanya, tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang langsung turun ke lapangan, untuk melakukan identifikasi.

Sesuai dengan identifikasi di lapangan ternyata ratusan hektare areal sawah yang terserang hama tikus itu nyaris tidak bisa dikendalikan. Sehingga hampir seluruhnya mengalami gagal panen.

Meski demikian, Dadan menyampaikan bahwa pihaknya berupaya melakukan penanganan, yakni dengan melakukan gerakan pengendalian hama selama beberapa hari.

Di antara upaya pengendalian ialah dengan menanam benih bersertifikat tahan hama serta menambah pembangunan rumah burung hantu di wilayah Kecamatan Kutawaluya.

Baca juga: Distan Karawang lakukan gerakan pengendalian hama sundep

Keberadaan rumah burung hantu diperlukan di tengah areal sawah sebagai salah satu upaya dalam mencegah serangan hama tikus, yang dalam hal ini memanfaatkan burung hantu Tyto Alba yang merupakan musuh alami tikus.

Fungsi utama rumah burung hantu ini sebenarnya bagian dari upaya konservasi burung hantu, sehingga burung hantu yang di kenal sebagai burung yang tidak bisa membuat rumah atau tempat tinggalnya sendiri bisa menetap di rumah yang disediakan.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024