Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat 120 anak menderita kekurangan gizi pada periode Januari-Juni 2017.

"Jumlah anak penderita gizi buruk periode Januari-Juli 2017 menurun dibanding tahun 2016 lalu yang berjumlah 280 anak," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kabupaten Bekasi, Supriyadi di Kabupaten Bekasi, Kamis.

Menurut dia angka anak penderita gizi buruk itu diperoleh berdasarkan data di setiap Puskesmas.

Dengan menurunnya penderita gizi buruk ini dikarenakan adanya program percepatan penurunan penderita gizi buruk yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.

Dalam hal ini, pemerintah melalui dinas kesehatan untuk melakukan sosialisasi guna memberikan pengertian akibat gizi buruk yang dialami oleh anak-anak khususnya balita.

Akibat itu antara lain penurunan metabolisme tubuh, daya berpikir berkurang (motorik otak), pertumbuhan berjalan lambat dan sering terkena penyakit.

Ia menambahkan dalam hal ini penderita gizi buruk lebih menimpa kepada masyarakat golongan menengah kebawah.

Dan juga keluarga-keluarga muda yang belum mengerti pentingnya gizi bagi anak-anaknya.

Oleh karena itu, pemerintah daerah melakukan sebuah langkah atau cara melalui program CSR dari perusahaan daerah setempat untuk lebih berpartisipasi dan masuk dalam program kesehatan.

Lanjut Supriyadi menjelaskan banyaknya penderita gizi buruk tersebut dikarenakan masih minimnya pengetahuan orang tua terhadap gizi anak.

Selain itu faktor kemiskinan juga menyebabkan banyaknya anak menjadi penderita gizi buruk.

"Untuk kantong-kantong penderita gizi buruk berada di kecamatan yang dikategorikan banyak penduduk miskinnya seperti di daerah Babelan, Pebayuran, Cabangbungin, Setu dan lain sebagainya," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017