Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Hery Antasari memastikan warga yang terdampak bencana akibat hujan deras dan angin kencang pada Senin (2/9), termasuk korban luka atas nama Eneng (43) di Kelurahan Cikaret, sudah ditangani.

“Alhamdulillah, bahwa tidak ada korban jiwa, ada satu korban luka yang mengalami luka di kepala tapi berdasarkan laporan dari puskesmas dan RSUD sudah diperiksa ulang, tidak ada luka yang parah. Dan sekarang sedang istirahat, tadi sudah saya cek dan tengok," ujar Hery di Bogor, Selasa.

Menurut Hery, peristiwa bencana tidak dapat diprediksi. Kendati demikian sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, unsur kewilayahan, dan perangkat daerah terkait, siaga dan tetap terus melakukan koordinasi.

Baca juga: BPBD catat ada 22 bencana di Kota Bogor setelah hujan deras dan angin kencang

“Selalu memonitor BMKG dan ketika sudah terlihat berawan, mendung, semua harus bergerak memonitor wilayahnya masing-masing, mengimbau warga waspada. Kita tidak berharap kejadian terulang kembali, tapi kita tidak bisa memprediksi, sehingga yang bisa kita lakukan adalah antisipasi,” jelasnya.

Terpisah Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia menjelaskan dari analisis dampak cuaca ekstrem di Jawa Barat pada 2 September 2024 terjadi cuaca ekstrem di wilayah Bogor Raya.

“Dari data analisis hujan sangat lebat hingga ekstrem terjadi di wilayah Bogor Raya yang terekam pada data hujan di 8 pos hujan di kota maupun Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Dari prediksi cuaca, kata Rakhmat, sudah dilakukan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek, sehingga masyarakat diminta waspada berkaitan dengan rekomendasi dan prospek cuaca ke depan.

Baca juga: BPBD Kota Bogor tangani dua titik pohon tumbang usai hujan deras disertai angin

Sementara itu berdasarkan data, kesimpulan cuaca ekstrem yang terjadi di Bogor karena suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah wilayah Jawa Barat.

“Sehingga berdasarkan interpretasi citra radar, citra satelit, dan alat pengukuran curah hujan di wilayah terdampak Kabupaten dan Kota Bogor terpantau pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus dan terpantau hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem disertai angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari,” ujar Rakhmat. 

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024