Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Jawa Barat, Abdul Rahman mengatakan jam operasional kegiatan di UPTD Pengelolaan Sampah Terpadu ditambah dua jam untuk merapihkan dan menata sampah. 

"Kami tambah jam operasional, biasanya delapan jam. Penambahan jam operasional sekitar 10 sampai 12 jam untuk perapihan dan penataan sampah," kata Abdul di Depok, Selasa.

Selain jam operasional ditambah, kata dia, juga ada tambahan alat untuk mengatur penataan tumpukan sampah di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah Terpadu.

"Tentu kita tambah penambahan alat berat untuk mempercepat perapihan turun naik dan meratakan sampah," kata Abra.

Baca juga: Kota Depok mulai buang sampah ke TPPAS Lulut Nambo akhir Juli 2024
Baca juga: Tim Gempur Sampah Liar DLHK Depok jaring belasan pembuang sampah sembarangan

Alasan menambahkan jam operasional dan alat berat, kata dia,  karena volume sampah kini sudah mencapai 800 hingga 1.000 ton per hari.

Sementara itu untuk solusi pengurangan pembuangan sampah, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyampaikan pemerintah kota (pemkot) kembali mengaktifkan Unit Pengolahan Sampah (UPS) se-Depok untuk mengolah sampah di tingkat RT dan RW sehingga sampah residu dibuang ke TPA Cipayung.

"Kita aktifkan UPS se-Depok kembali. Kita beli sebuah alat incinerator untuk mengolah sampah. Mudah mudahan kapasitasnya cukup sebagai pilot project yang bisa menangani sampah di UPS di Kota Depok,” kata Imam.

Baca juga: DLHK Kota Depok antisipasi sampah menjelang Lebaran

Selain itu Pemkot Depok juga mendapat bantuan untuk membuat pengolahan sampah dijadikan bahan bakar.

"Prosesnya sudah masuk dalam pelelangan di Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat yang akan selesai pada Oktober mendatang," katanya.

“Setelah itu akan langsung dibangun pabrik sampah yang bisa mengolah sampah sebanyak 300 ton sampah per hari dan menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF) merupakan bahan bakar," ucapnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024