Perum LKBN ANTARA mendukung upaya mewujudkan harmonisasi hubungan lingkungan dengan manusia melalui produk jurnalistik sebagai salah satu bentuk mitigasi perubahan iklim.

"Pers harus peduli terhadap bagaimana mengantisipasi terjadinya perubahan iklim, karena itu sudah nyata dan jelas terjadi dan perlu kita dorong agar bumi ini dengan penduduknya harmonisasi kembali," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir di sela Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) Media Summit ke-8 di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Menurut dia, dalam mendukung harmonisasi itu ANTARA salah satunya fokus dalam reportase menyangkut upaya mengelola lingkungan, mengelola pembangunan dan mengelola kebijakan agar perubahan iklim tidak menjadi bencana, namun diharapkan memberikan kontribusi terhadap kemajuan.

Misalnya, urgensi mengatasi perubahan iklim, mendorong kemajuan di bidang teknologi untuk menemukan energi baru terbarukan dan peluang kemajuan lainnya.

Baca juga: Agenda 45 temui ANTARA bahas kerja sama perbaikan bangsa ke depan

Upaya menciptakan harmonisasi itu menjadi salah satu bagian terpenting dari peran media saat ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu perubahan iklim, selain literasi upaya mitigasi perubahan dan melakukan peliputan terkait dampak perubahan iklim.
 
Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir (kedua kiri) memaparkan peran ANTARA untuk meningkatkan kesadaran soal isu perubahan iklim di sela Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) Media Summit ke-8 di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (7/8/2024). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna


Dalam paparannya kepada sekitar 120 orang perwakilan media di kawasan Asia Pasifik itu, Akhmad Munir menjelaskan peran ANTARA sejak tahun 1990-an terus melakukan pendekatan serius dengan meliput dampak perubahan iklim dalam kebijakan redaksi.

Selain itu, mengungkapkan mitigasi yang bisa dilakukan untuk menekan dampak perubahan iklim.

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024