Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu membacakan manifesto lingkungan hidup saat pendakian di Gunung Salak, tepatnya di Kawah Ratu, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Asmawa di Bogor, Senin, mengungkapkan pembacaan manifesto lingkungan hidup yang dilakukan saat ia dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pendakian Gunung Salak pada Kamis (1/8) itu merupakan pesan moral yang menjadi dasar dalam berbangsa dan bernegara.

Isi dari manifesto ini menyoroti pembangunan nasional dan regional saat ini yang dihadapkan pada tantangan utama seperti meningkatnya jumlah penduduk, tingginya permintaan atas kebutuhan dasar seperti air, pangan, energi, permukiman serta infrastruktur sosial dan ekonomi.

Di sisi lain, sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa ini memiliki keterbatasan daya dukung dan capaian pembangunan ekonomi sejak Indonesia merdeka, memberikan keterbatasan pada pengembangan sumber daya manusia dan juga penguasaan teknologi.

Baca juga: Pj Bupati Bogor kibarkan bendera merah putih di Kawah Ratu Gunung Salak

Asmawa menyebutkan, dengan keterbatasan yang dimiliki dan tantangan yang tengah dihadapi republik ini, tetap terdapat potensi untuk menjadi negara maju yang berwawasan lingkungan.

“Kami menyatakan siap mendukung dan mengakselerasi pembangunan nasional dan regional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta bersepakat secara bersama untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” ungkap Asmawa.

Menurut dia, ada delapan hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut.

Pertama, pertumbuhan penduduk yang begitu masih perlu segera dikendalikan, meningkatnya pertumbuhan penduduk adalah indikator utama yang memicu tekanan hebat terhadap sumber daya alam dan jasa lingkungan. Keberhasilan pengendalian penduduk menjadi kunci untuk menuju Indonesia menjadi negara maju yang berwawasan lingkungan.

Kedua, akselerasi pengembangan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi ramah lingkungan dalam skala besar harus dikedepankan. Kapital manusia yang meliputi keterampilan, pengetahuan, serta teknologi menjadi faktor penuntut transisi ketergantungan dari sumber daya alam yang tidak terbarukan kepada sumber daya alam terbarukan.

Baca juga: DPRD Kabupaten Bogor sampaikan usulan kenaikan target APBD 2024 Perubahan

Ketiga, keterbatasan sumber daya alam global terutama untuk menjaga ketahanan air dan pangan mendorong kesadaran untuk segera merestorasi lingkungan karena hal ini adalah penuntut pembangunan ekonomi masa depan. Kapital alam dan kemampuan pengelolaan dan pemanfaatannya secara berkelanjutan menjadi kunci pembangunan masa depan.

Keempat, industri ramah lingkungan adalah modal utama menuju negara maju berwawasan lingkungan. Pengembangan industri ramah lingkungan selain meningkatkan efisiensi penggunaan dan melestarikan sumber daya alam dan jasa lingkungan juga mendukung pengembangan teknologi hijau.

Kelima, tata ruang menjadi landasan pencapaian Indonesia menjadi negara maju dan berwawasan lingkungan.

“Tata ruang sangat mempengaruhi aktivitas budidaya dan perlindungan wilayah pembangunan, struktur dan dinamika demografi, sentra-sentra ekonomi. Selain itu juga menjaga keseimbangan antara kebutuhan dengan penyediaan air dan pangan. Tata ruang juga perlu mempertimbangkan budaya dan kearifan lokal masyarakatnya,” kata Asmawa.

Baca juga: Pj Bupati Bogor imbau ASN jangan takut lapor jika diperas

Keenam, permasalahan lingkungan membutuhkan penegakan hukum yang tegas dan konsisten. Permasalahan deforestasi serta bencana kebakaran hutan dan lahan, banjir, longsor, juga permasalahan sampah sangat terkait dengan penegakan hukum dalam pemanfaatan kawasan hutan dan penggunaan lahan.

Ketujuh, perlu kecepatan penanganan sampah, mereduksi jumlah sampah memerlukan waktu yang relatif panjang. Hal itu terkait erat dengan kesadaran dan perilaku manusianya. Oleh karena itu, dibutuhkan percepatan penanganan sampah, apalagi semakin meningkat kesejahteraan masyarakat, maka produksi sampah akan semakin meningkat.

Kedelapan, perlunya pengembangan sumber daya manusia dan profesi bidang lingkungan hidup, karena hal ini menjadi kunci daya saing bangsa di masa depan serta upaya untuk mencapai visi Indonesia menjadi negara maju dan berwawasan lingkungan.

“Dengan mengucap rasa syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kita semua percaya mampu melangkah bersama menuju Indonesia Emas 2045. Aamiin ya Rabbal Aalamiin. Kawah Ratu Kabupaten Bogor, 1 Agustus 2024,” ujar Asmawa.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024