Sebanyak 100 kader asal 47 posyandu di Desa Cibatu, Sukaresmi, dan Pasirsari, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengikuti pelatihan guna menekan angka  stunting di daerah itu.

Camat Cikarang Selatan Muhammad Said mengatakan kegiatan pelatihan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah daerah (pemda) menekan angka prevalensi stunting.

"Semoga setelah pelatihan ini para kader posyandu mampu mengimplementasikan seluruh ilmu yang diterima untuk berbuat nyata mendukung program pemerintah menekan kasus stunting," katanya di Cikarang, Selasa.

Baca juga: Pemkab Bekasi ajak warga Kecamatan Setu konsumsi ikan melalui Gemarikan

Ia mengaku bangga kepada penyelenggara maupun seluruh kader posyandu yang hadir penuh semangat mengikuti pelatihan dengan harapan mampu membawa perubahan khususnya berkaitan upaya penanganan stunting setelah menerima bekal materi kegiatan ini.

Kegiatan pelatihan kader posyandu ini terselenggara atas kolaborasi PT Lippo Cikarang bersama Puskesmas Cibatu dengan tujuan memberantas stunting yang hingga kini masih menjadi fokus utama di Kabupaten Bekasi.

Pelatihan ini membahas pemberian makanan tambahan berbasis bahan pangan lokal kepada ibu hamil serta balita gizi kurang. Sejumlah narasumber dihadirkan seperti ahli gizi Rumah Sakit Medirosa Cikarang Indah Utami, Dokter Spesialis Bedah Rilian Walukow, dan Dokter Spesialis Anak Reza Zilmi.

Baca juga: Pemkab Bekasi tuntaskan program intervensi serentak cegah stunting

Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Gita Irmasari mengatakan program dukungan zero new stunting di Kabupaten Bekasi sudah mulai dilakukan perusahaan sejak tahun 2023.

"Kami sangat gembira dan bangga karena mendapat kesempatan yang sangat baik untuk turut mendukung kegiatan pelatihan kader posyandu yang digelar bersama Puskesmas Cibatu, Bekasi ini," katanya.

Ia berharap rangkaian kegiatan yang terus dilaksanakan perusahaan untuk menciptakan zero new stunting mampu menekan angka kasus stunting di Kabupaten Bekasi.

"Sesuai target pemerintah yakni jumlah masyarakat yang mengalami stunting dapat berkurang, bahkan tidak ada lagi kasus baru di tahun 2025 nanti," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi apresiasi kontribusi swasta bantu tekan stunting

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan angka prevalensi stunting menjadi 23,2 persen dari 17,8 persen pada tahun 2022. Hasil survei ini menjadi motivasi semua pihak untuk turut aktif mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menciptakan zero new stunting.

"Kami berkomitmen akan terus melaksanakan kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024