Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terus meningkatkan kualitas data sekaligus melakukan pendampingan keluarga dalam pembangunan sektor kesehatan yang di antaranya adalah dalam penanganan kasus stunting.

Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan, di Purwakarta, Jumat, mengatakan saat ini kasus stunting menjadi fokus utama Pemprov Jabar dan Pemkab Purwakarta dalam pembangunan di sektor kesehatan.

Hal tersebut dilakukan di antaranya dengan mengupayakan peningkatan kualitas data dan pendampingan keluarga. Selain itu perlu juga dilakukan peningkatan pemantauan pertumbuhan sebagai bentuk deteksi dini, sehingga masalah gizi dapat diatasi secepat mungkin.

Baca juga: RSUD Purwakarta dan Baznas tangani pasien stunting dengan susu tinggi kalori
Baca juga: Penjabat Bupati: Kasus stunting di Purwakarta menurun dalam dua tahun terakhir

"Tahun 2024 ini kita mendapatkan informasi berupa data hasil dari Survei Kesehatan Indonesia. Angka itu menunjukkan adanya kenaikan balita kita yang terdampak stunting. Pada 2023 kita punya angka 21,8, namun tahun ini naik menjadi 24 persen," katanya.

Menurut dia, kenaikan angka stunting ini hampir merata di beberapa daerah di Jawa Barat, bahkan dalam skala nasional. Ini tentu perlu menjadi perhatian bersama. Khususnya di Purwakarta, karena ini ada kaitannya dengan bonus demografi penduduk Indonesia.

"Kita tidak mau bonus demografi ini akan berubah. Kalau kita tidak bisa memanfaatkan momentum ini, tidak tertutup kemungkinan akan bisa menjadi bencana demografi. Karena jumlah penduduk usia kerja, jumlah penduduk angkatan kerja, jumlah penduduk muda pada waktu itu, kalau tidak dia produktif, kalau dia tidak bisa berkinerja yang baik, tentu akan menjadi permasalahan tersendiri ke depan," kata Benni.

Baca juga: Anggota DPR: Penurunan stunting masih jadi prioritas pemerintah

Menurut dia, penanganan stunting saat ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mempersiapkan generasi-generasi mendatang agar bisa betul-betul menjadi generasi yang produktif, generasi sehat, generasi cerdas.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia, ada sekitar 15 ribu balita yang saat ini perlu menjadi fokus perhatian.

"Saat ini, kita sedang mendalami dari 15 ribu ini yang sudah terdampak stunting itu ada berapa, di mana posisinya, di desa mana, di rumah yang mana," katanya.

Hal tersebut, menurut dia, membutuhkan intervensi, perlu upaya-upaya penanggulangan, perlu upaya-upaya penanganan, serta membutuhkan upaya-upaya pencegahan.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024