Rektor Universitas Pancasila Jakarta, Prof. Dr. Ir. Marsudi W. Kisworo mengatakan pentingnya penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan untuk membangun lingkungan belajar yang adaptif dan personal bagi siswa.

Hal tersebut dikatakan Prof. Dr. Ir. Marsudi W. Kisworo ketika menjadi pembicara di Yayasan Ummusshabri dalam kegiatan workshop nasional dengan tema "Kelas Masa Depan: Pendekatan dan Praktik untuk Kelas Internasional dan Kecerdasan Buatan".

"Kecerdasan buatan bukan hanya teknologi masa depan, tetapi juga merupakan alat yang sangat penting dalam pendidikan modern. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih adaptif dan personal bagi setiap siswa," katanya dalam keterangan, Jumat.

Baca juga: Universitas Pancasila masuk 40 kampus kantongi Akreditasi Unggul BAN PT

Ia mengatakan di Universitas Pancasila telah mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam berbagai aspek pembelajaran, mulai dari analisis data mahasiswa hingga pengembangan kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar kerja.

Lebih lanjut Prof. Marsudi menyatakan kolaborasi antara institusi pendidikan seperti yang dilakukan oleh Yayasan Ummusshabri dan Universitas Pancasila adalah kunci untuk mengakselerasi inovasi dalam pendidikan. Dengan bekerja sama, dapat saling belajar dan tumbuh lebih cepat dalam menghadapi tantangan era digital.

"Sebagai universitas yang telah terakreditasi Unggul, Universitas Pancasila berkomitmen untuk mendukung pengembangan kelas AI di Yayasan Ummusshabri," ujarnya.

Baca juga: UP gelar Gathering MGBK Sejabodetabek

Ia percaya bahwa pemahaman mendalam tentang AI akan membantu para pendidik untuk lebih efektif dalam mengajar dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.

Sementara itu Ketua Yayasan Ummusshabri, Dr. H. Supriyanto, MA, saat membuka workshop menekankan pentingnya adaptasi dalam dunia pendidikan.

"Di lembaga pendidikan, pasti ada kontestasi dalam berbagai bidang, termasuk mutu, citra, kelembagaan, dan pembiayaan," katanya.

Baca juga: Fikom UP gelar International Sustainable Film Festival 2024

Menurut dia penyelenggara pendidikan yang mampu beradaptasi dengan perubahan akan berfokus untuk memenangkan kontestasi tersebut. Penyakit yang paling akut dalam kontestasi adalah ketika guru merasa nyaman dan tidak ingin beranjak dari zona nyaman.

"Guru yang selalu ingin berkontestasi akan berusaha berada di zona baru untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman," jelasnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024