Bekasi (Antara Megapolitan) - Sejumlah warga perumahan di Kota Bekasi, Jawa Barat mengintensifkan kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dalam rangka menyikapi edaran kepolisian setempat guna pengamanan selama Ramadan 1438 H/2017.
"15 RT seluruhnya kita bagi jadwal untuk melakukan Siskamling secara bergilir mulai malam ini. Kagiatanya kita mulai setelah Tarawih sampai menjelang sahur," kata Ketua RW13 Perumahan Pondok Mitra Lestari Edi Permana di Bekasi, Sabtu malam.
Menurut dia, instruksi untuk pengamanan lingkungan itu dilakukan menindaklanjuti edaran dari Kepolisian Sektor (Polsek) Jatiasih yang disebar sejak Kamis (25/5).
Dikatakan Edi, Siskamling tersebut juga dibarengi dengan memantau sejumlah potensi ancaman keamanan lingkungan dari tindak kejahatan seperti tawuran, pencurian hingga ancaman terorisme pascaledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, baru-baru ini.
"Kami menyisir sejumlah lokasi rawan seperti rumah kontrakan yang diisi oleh orang-orang yang belum terdata oleh petugas RT. Kami tanyakan identitasnya serta kegiatan di dalam rumah kontrakan," kata Ketua RT08 PML Zani.
Menurut dia, tim Siskamling juga diarahkan untuk berkeliling kompleks dengan mengecek sejumlah lokasi rawan seperti bantaran sungai yang belum diterangi Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga titik kumpul remaja.
Pantauan Antara melaporkan, mayoritas pos kumpul Siskamling di wilayah yang masuk dalam Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih itu mulai dipenuhi warga sejak pukul 21.00 WIB.
Obrolan terkait ancaman terorisme mewarnai situasi titik kumpul warga yang bersiskamling.
"Kita juga sudah mengunduh aplikasi Siap Polda Metro Jaya (PMJ) sebagai laporan kepada polisi bila dalam kegiatan Siskamling ini menemui adanya potensi kerawanan. Setiap ketua regu Siskamling sudah dipersiapkan dengan aplikasi itu," ujarnya.
Dikatakan Zani, RT 08 berkumpul di Pos 8-9 sebagai titik kumpul Siskamling yang dihadiri sekitar 14 warga dari kalangan remaja Karang Taruna maupun kepala keluarga.
Menurut dia, total ada sekitar empat pos titik kumpul warga di 15 RT untuk melakukan Siskamling secara serentak.
Warga setempat juga memasang sedikitnya 20 portal pengamanan perumahan yan dipasang secara swadaya sejak Maret 2017.
"Data yang kami himpun melalui laporan petugas keamanan PML tercatat kasus kriminal yang terjadi sepanjang 2015-2016 telah mencapai total 20 kasus dengan perincian pada 2015 sebanyak empat kasus hipnotis, enam pencurian motor, satu pencurian mobil dan dua pencurian ponsel. 2017 tercatat akumulasi tujuh kasus kriminalitas," tuturnya.
Situasi itu memaksa warga setempat untuk mengintensifkan pengamanan lingkungan, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran 2017.
"Biasanya menjelang Lebaran ini situasi keamanan semakin rawan. Makanya warga diimbau untuk aktif melakukan Siskamling," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"15 RT seluruhnya kita bagi jadwal untuk melakukan Siskamling secara bergilir mulai malam ini. Kagiatanya kita mulai setelah Tarawih sampai menjelang sahur," kata Ketua RW13 Perumahan Pondok Mitra Lestari Edi Permana di Bekasi, Sabtu malam.
Menurut dia, instruksi untuk pengamanan lingkungan itu dilakukan menindaklanjuti edaran dari Kepolisian Sektor (Polsek) Jatiasih yang disebar sejak Kamis (25/5).
Dikatakan Edi, Siskamling tersebut juga dibarengi dengan memantau sejumlah potensi ancaman keamanan lingkungan dari tindak kejahatan seperti tawuran, pencurian hingga ancaman terorisme pascaledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, baru-baru ini.
"Kami menyisir sejumlah lokasi rawan seperti rumah kontrakan yang diisi oleh orang-orang yang belum terdata oleh petugas RT. Kami tanyakan identitasnya serta kegiatan di dalam rumah kontrakan," kata Ketua RT08 PML Zani.
Menurut dia, tim Siskamling juga diarahkan untuk berkeliling kompleks dengan mengecek sejumlah lokasi rawan seperti bantaran sungai yang belum diterangi Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga titik kumpul remaja.
Pantauan Antara melaporkan, mayoritas pos kumpul Siskamling di wilayah yang masuk dalam Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih itu mulai dipenuhi warga sejak pukul 21.00 WIB.
Obrolan terkait ancaman terorisme mewarnai situasi titik kumpul warga yang bersiskamling.
"Kita juga sudah mengunduh aplikasi Siap Polda Metro Jaya (PMJ) sebagai laporan kepada polisi bila dalam kegiatan Siskamling ini menemui adanya potensi kerawanan. Setiap ketua regu Siskamling sudah dipersiapkan dengan aplikasi itu," ujarnya.
Dikatakan Zani, RT 08 berkumpul di Pos 8-9 sebagai titik kumpul Siskamling yang dihadiri sekitar 14 warga dari kalangan remaja Karang Taruna maupun kepala keluarga.
Menurut dia, total ada sekitar empat pos titik kumpul warga di 15 RT untuk melakukan Siskamling secara serentak.
Warga setempat juga memasang sedikitnya 20 portal pengamanan perumahan yan dipasang secara swadaya sejak Maret 2017.
"Data yang kami himpun melalui laporan petugas keamanan PML tercatat kasus kriminal yang terjadi sepanjang 2015-2016 telah mencapai total 20 kasus dengan perincian pada 2015 sebanyak empat kasus hipnotis, enam pencurian motor, satu pencurian mobil dan dua pencurian ponsel. 2017 tercatat akumulasi tujuh kasus kriminalitas," tuturnya.
Situasi itu memaksa warga setempat untuk mengintensifkan pengamanan lingkungan, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran 2017.
"Biasanya menjelang Lebaran ini situasi keamanan semakin rawan. Makanya warga diimbau untuk aktif melakukan Siskamling," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017