Jakarta (Antara Megapolitan) - Pembeli online melalui e-commerce di Indonesia mencapai 24,7 juta orang, dengan jumlah pengakses internet mencapai 132,7 juta orang. Demikian data Waresocial pada 2017.
Potensi itulah yang ingin digarap Priceza.co.id sebagai mesin pencari produk dan pembanding harga asal Thailand yang beroperasi di Indonesia sejak 2013.
"Seiring pertumbuhan masyarakat kelas menengah, Indonesia siap menjadi hotspot e-commerce di Asia Tenggara sehingga kami ingin menjadi bagian dari transportasi ini dengan menyediakan produk dan perbandingan harga," kata CEO Priceza Group Thanawat Malabuppha di Jakarta, Selasa.
Pihaknya memantau total nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai 5,6 miliar dolar AS dengan rata-rata pembelian per orang mencapai 228 dolar AS per tahun.
Selama empat tahun beroperasi di Indonesia, rata-rata Priceza dikunjungi oleh 4,5 juta pengunjung per bulan dengan jumlah merchant saat ini mencapai sebanyak 200 toko dan total jumlah produk mencapai 39 juta produk.
Ia mengatakan pihaknya telah berhasil mengembangkan bisnis dengan 110 juta produk dengan update harga yang dilakukan secara reguler dan tercatat 36 persen berasal dari Indonesia.
"Selain data pertumbuhan kami pun melihat angka penurunan yang cukup signifikan dalam penggunaan desktop oleh pembeli online yang menggunakan platform kami di Indonesia. Data ini sesuai dengan peningkatan pengguna platform kami dari perangkat seluler," katanya.
Pihaknya akan terus mengembangkan platform info perbandingan harga sekaligus menyediakan info pilihan cara pembayaran dan pilihan pengiriman di samping juga ulasan dan ranking produk, ulasan toko, panduan belanja, hingga tips dari penulis Priceza.
Sementara itu, pengamat industri e-commerce Kun Arief Cahyantoro mengatakan Indonesia adalah negara dengan populasi digital terbesar di Asia.
"Pada awal 2017 ASEAN memiliki peningkatan e-commerce sama dengan China yang merupakan e-commerce nomor 1 dunia," katanya.
Namun tantangan yang dihadapi Indonesia juga besar di antaranya budaya beli masyarakat Indonesia yang masih belum teredukasi soal belanja online, sistem pembayaran (transfer bank dan cash on delivery), tingkat kepercayan, dan keamanan data.
"Jadi jika Prizeca ingin berhasil kunci suksesnya fokus Asia Tenggara khususnya di Indonesia agar bisa menjadi payung seluruh e-mall di Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017