Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengimbau warga setempat untuk sementara tidak melakukan aktivitas di aliran sungai berarus deras untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan sungai.
"Dalam sepekan terakhir ini ada kejadian kecelakaan sungai, yakni di Sungai Cicatih, Kecamatan Cibadak dan di Sungai Cimandiri, Kecamatan Nyalindung. Akibat dari kejadian ini, dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Jumat.
Menurut Medi, saat ini kondisi arus sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Sukabumi tidak aman untuk beraktivitas seperti berenang karena hujan deras memicu meningkatnya volume air sungai.
Baca juga: Tim SAR temukan jasad pemuda yang yang hanyut dan tenggelam di Sungai Cimandiri
Baca juga: Tim SAR gabungan cari pemuda diduga terseret arus Sungai Cimandiri Sukabumi
Selain itu, banjir bandang juga kerap terjadi di beberapa sungai seperti Sungai Cimandiri maupun Cicatih dan sejumlah sungai lainnya meskipun tidak berdampak ke pemukiman, tetapi banjir ini biasanya datang tiba-tiba, sehingga bisa membahayakan.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga agar sementara waktu tidak beraktivitas di aliran sungai, karena membahayakan keselamatan. Jika terpaksa harus beraktivitas di sungai, alangkah baiknya hanya di sekitar bantaran sungai, tidak sampai ke tengah.
"Imbauan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, apalagi hujan deras yang turun hampir sepanjang hari berpotensi terjadinya banjir," tambahnya.
Baca juga: BPBD Sukabumi lakukan pelatihan penanganan bencana di objek wisata pantai
Sebelumnya, seorang pemuda asal Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi saat berenang di Sungai Cimandiri, Jumat, tepatnya di Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung terbawa arus. Jasad korban ditemukan sekitar satu jam setelah kejadian.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Dalam sepekan terakhir ini ada kejadian kecelakaan sungai, yakni di Sungai Cicatih, Kecamatan Cibadak dan di Sungai Cimandiri, Kecamatan Nyalindung. Akibat dari kejadian ini, dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi, Jumat.
Menurut Medi, saat ini kondisi arus sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Sukabumi tidak aman untuk beraktivitas seperti berenang karena hujan deras memicu meningkatnya volume air sungai.
Baca juga: Tim SAR temukan jasad pemuda yang yang hanyut dan tenggelam di Sungai Cimandiri
Baca juga: Tim SAR gabungan cari pemuda diduga terseret arus Sungai Cimandiri Sukabumi
Selain itu, banjir bandang juga kerap terjadi di beberapa sungai seperti Sungai Cimandiri maupun Cicatih dan sejumlah sungai lainnya meskipun tidak berdampak ke pemukiman, tetapi banjir ini biasanya datang tiba-tiba, sehingga bisa membahayakan.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga agar sementara waktu tidak beraktivitas di aliran sungai, karena membahayakan keselamatan. Jika terpaksa harus beraktivitas di sungai, alangkah baiknya hanya di sekitar bantaran sungai, tidak sampai ke tengah.
"Imbauan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, apalagi hujan deras yang turun hampir sepanjang hari berpotensi terjadinya banjir," tambahnya.
Baca juga: BPBD Sukabumi lakukan pelatihan penanganan bencana di objek wisata pantai
Sebelumnya, seorang pemuda asal Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi saat berenang di Sungai Cimandiri, Jumat, tepatnya di Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung terbawa arus. Jasad korban ditemukan sekitar satu jam setelah kejadian.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024