Perum Bulog menyediakan sebanyak 7.000 ton beras per bulan di Gudang Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk menghadapi musim kemarau pada tahun ini.
"Terkait dengan kesiapan kekeringan, kami cabang Bogor punya perencanaan stok kebutuhan, itu yang sudah disampaikan setiap bulannya rutin," ungkap Kepala Cabang Bulog Dramaga Bogor Yanto Nurdianto di Dramaga, Bogor, Jabar, Senin.
Gudang Bulog Dramaga setiap bulannya mengalokasikan sebanyak 7.000 ton beras untuk memenuhi kebutuhan di tiga daerah, yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, serta Kota Depok.
Baca juga: Bulog pastikan beras SPHP tetap laris di Bogor meski alami kenaikan harga
Baca juga: Perum Bulog gelar ultramaraton 57 kilometer Jakarta-Bogor
Jumlah tersebut terdiri atas kebutuhan bantuan pangan 5.700 ton dan kebutuhan untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual ke masyarakat sebanyak 1.300 ton.
Yanto memastikan ketersediaan beras di Gudang Bulog Dramaga tidak akan berkurang meski kemarau, yakni sebanyak 7.000 ton per bulan.
"Jadi jangan khawatir masyarakat Bogor, tidak akan kekurangan stok (beras)," ujarnya.
Baca juga: Bulog Dramaga Bogor sediakan 8 ribu ton beras antisipasi kerawanan pangan
Di samping itu, ia memastikan beras SPHP tetap laris di pasaran meski mengalami kenaikan harga eceran tertinggi atau HET dari Rp10.900 per kilogram menjadi Rp12.500 per kilogram.
"Selalu habis walaupun sekarang ada kenaikan harga ya. Dari yang HET-nya tadi Rp10.900 sekarang menjadi senilai Rp12.500," tuturnya.
Beberapa alasan masyarakat tetap memburu beras SPHP yaitu karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan beras jenis lain di pasaran dan kualitasnya yang dinilai baik.
"Karena sudah cocok dengan lidah masyarakat, makanya dengan kenaikan harga itu pun mereka tetap beli," kata Yanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Terkait dengan kesiapan kekeringan, kami cabang Bogor punya perencanaan stok kebutuhan, itu yang sudah disampaikan setiap bulannya rutin," ungkap Kepala Cabang Bulog Dramaga Bogor Yanto Nurdianto di Dramaga, Bogor, Jabar, Senin.
Gudang Bulog Dramaga setiap bulannya mengalokasikan sebanyak 7.000 ton beras untuk memenuhi kebutuhan di tiga daerah, yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor, serta Kota Depok.
Baca juga: Bulog pastikan beras SPHP tetap laris di Bogor meski alami kenaikan harga
Baca juga: Perum Bulog gelar ultramaraton 57 kilometer Jakarta-Bogor
Jumlah tersebut terdiri atas kebutuhan bantuan pangan 5.700 ton dan kebutuhan untuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual ke masyarakat sebanyak 1.300 ton.
Yanto memastikan ketersediaan beras di Gudang Bulog Dramaga tidak akan berkurang meski kemarau, yakni sebanyak 7.000 ton per bulan.
"Jadi jangan khawatir masyarakat Bogor, tidak akan kekurangan stok (beras)," ujarnya.
Baca juga: Bulog Dramaga Bogor sediakan 8 ribu ton beras antisipasi kerawanan pangan
Di samping itu, ia memastikan beras SPHP tetap laris di pasaran meski mengalami kenaikan harga eceran tertinggi atau HET dari Rp10.900 per kilogram menjadi Rp12.500 per kilogram.
"Selalu habis walaupun sekarang ada kenaikan harga ya. Dari yang HET-nya tadi Rp10.900 sekarang menjadi senilai Rp12.500," tuturnya.
Beberapa alasan masyarakat tetap memburu beras SPHP yaitu karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan beras jenis lain di pasaran dan kualitasnya yang dinilai baik.
"Karena sudah cocok dengan lidah masyarakat, makanya dengan kenaikan harga itu pun mereka tetap beli," kata Yanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024