Personel Polres Sukabumi yang merupakan Kapolsek Cidahu AKP Akhmad Suryana Bande bersama jajarannya memberikan makanan bergizi untuk anak berstatus stunting di Kampung Bondol, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Jumat (17/5).
"Pemberian makanan tambahan untuk anak berstatus stunting ini bekerja sama dengan kader Posyandu Tunas Muda IV, Kampung Bondol, RT 01/04, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu," kata Suryana di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, pemberian makanan tambahan dan bergizi ini merupakan salah satu upaya pihak kepolisian menanggulangi dan mencegah kasus stunting pada anak khususnya bayi. Intervensi ini juga untuk membantu Pemkab Sukabumi dalam menangani kasus stunting.
Baca juga: Polres dan IDI Kota Sukabumi kolaborasi atasi stunting
Baca juga: Pemkab Sukabumi lakukan berbagai inovasi percepat penurunan kasus stunting
Selain memberikan bantuan makanan bergizi, pihaknya juga melakukan penimbangan berat dan mengukur tinggi badan sejumlah balita hingga pemberian imunisasi. Dari hasil 74 balita yang diperiksa kesehatannya empat diantaranya berstatus bawah garis merah (BGM) atau positif stunting.
Melalui interaksi dengan orang tua ditemukan fakta dari dua dari empat balita berstatus stunting di mana orang tuanya berasal dari kalangan tidak mampu atau miskin yang statusnya merupakan buruh potong rambut dan buruh harian lepas.
Sehingga dengan keterbatasan ekonomi, menjadi kendala untuk mendapatkan akses terhadap gizi yang memadai. Sementara untuk dua balita lainnya, mengalami stunting yang dikarenakan pola asuh dan makan yang kurang tepat, padahal orang tuanya berasal dari kalangan mampu secara ekonomi.
Baca juga: PKH Sukabumi gencar beri edukasi dari pintu ke pintu tekan kasus stunting
Sehingga, ditemukan bukti bahwa stunting bisa dialami siapa saja tanpa mengenal status ekonomi, namun harus diakui mayoritas balita stunting berasal dari kalangan tidak mampu. Maka dari itu kesadaran terhadap pola makan dan asuh yang sehat harus menjadi perhatian utama.
Pihaknya berharap dengan upaya yang dilakukannya ini bisa membantu Pemkab Sukabumi dalam upaya mempercepat penanganan stunting dan bebas kasus baru di 2024 demi terwujudnya generasi yang sehat, cerdas dan tangguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Pemberian makanan tambahan untuk anak berstatus stunting ini bekerja sama dengan kader Posyandu Tunas Muda IV, Kampung Bondol, RT 01/04, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu," kata Suryana di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, pemberian makanan tambahan dan bergizi ini merupakan salah satu upaya pihak kepolisian menanggulangi dan mencegah kasus stunting pada anak khususnya bayi. Intervensi ini juga untuk membantu Pemkab Sukabumi dalam menangani kasus stunting.
Baca juga: Polres dan IDI Kota Sukabumi kolaborasi atasi stunting
Baca juga: Pemkab Sukabumi lakukan berbagai inovasi percepat penurunan kasus stunting
Selain memberikan bantuan makanan bergizi, pihaknya juga melakukan penimbangan berat dan mengukur tinggi badan sejumlah balita hingga pemberian imunisasi. Dari hasil 74 balita yang diperiksa kesehatannya empat diantaranya berstatus bawah garis merah (BGM) atau positif stunting.
Melalui interaksi dengan orang tua ditemukan fakta dari dua dari empat balita berstatus stunting di mana orang tuanya berasal dari kalangan tidak mampu atau miskin yang statusnya merupakan buruh potong rambut dan buruh harian lepas.
Sehingga dengan keterbatasan ekonomi, menjadi kendala untuk mendapatkan akses terhadap gizi yang memadai. Sementara untuk dua balita lainnya, mengalami stunting yang dikarenakan pola asuh dan makan yang kurang tepat, padahal orang tuanya berasal dari kalangan mampu secara ekonomi.
Baca juga: PKH Sukabumi gencar beri edukasi dari pintu ke pintu tekan kasus stunting
Sehingga, ditemukan bukti bahwa stunting bisa dialami siapa saja tanpa mengenal status ekonomi, namun harus diakui mayoritas balita stunting berasal dari kalangan tidak mampu. Maka dari itu kesadaran terhadap pola makan dan asuh yang sehat harus menjadi perhatian utama.
Pihaknya berharap dengan upaya yang dilakukannya ini bisa membantu Pemkab Sukabumi dalam upaya mempercepat penanganan stunting dan bebas kasus baru di 2024 demi terwujudnya generasi yang sehat, cerdas dan tangguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024