Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof Ir Gunawan Tjahjono berpendapat bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan salah satu indikator penting keberhasilan Jakarta sebagai kota global.

"Meskipun pembangunan infrastruktur banyak, tujuan pembangunan kita adalah manusianya. Kita harus bisa menciptakan kota global yang tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya," kata Prof Gunawan Tjahjono dalam keterangannya di Depok, Jumat.

Selain itu, katanya, perlu juga menumbuhkan ekosistem inovasi dan riset agar Jakarta dapat bersaing dengan kota global lainnya.

Kepala Sub-Bidang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta Andhika Ajie mengatakan meski Ibu Kota Negara pindah, Jakarta akan tetap menjadi penopang ekonomi nasional, dan bertransformasi menjadi kota global.

Baca juga: UI buka prodi baru kelas internasional teknik komputer dan lingkungan

Hal tersebut dikatakan Andhika dalam seminar yang diadakan oleh Pusat Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) di Gedung IASTH UI Kampus Salemba.

Transformasi Jakarta dari ibu kota menjadi pusat global menghadirkan berbagai tantangan sekaligus peluang. Dengan mengatasi tantangan dan merangkul potensi ekonominya, Jakarta dapat muncul sebagai kota metropolis yang dinamis, berkelanjutan, dan kompetitif secara global.

Menurut Ajie, Jakarta memiliki keunggulan strategis, termasuk profil demografi, tenaga kerja terampil, dan standar hidup yang tinggi. Oleh karena itu, status Jakarta sebagai barometer ekonomi nasional harus dipertahankan, bahkan setelah pemindahan ibu kota.

"Jakarta penyumbang 16,77 persen perekonomian nasional, kalau digabung dengan Jabodetabekjur, kontribusinya hampir mencapai 30 persen ekonomi nasional. IPM-nya tertinggi se-Indonesia dan setiap tahunnya membaik," katanya.

Baca juga: Mahasiswa FTUI raih dua penghargaan internasional bidang teknik industri

Karena itu, sebagai kota global, Jakarta jangan jadi kota transit. Jakarta harus menyediakan ruang nyaman untuk dihuni, spot-spot menarik, serta sering menyelenggarakan acara-acara internasional.

Dalam upaya menjadi kota global, ada banyak tantangan internal dan eksternal yang perlu diantisipasi Jakarta, mulai dari kepadatan dan mobilitas penduduk hingga gejolak ketidakstabilan global yang berpengaruh pada perekonomian.

Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto mengakui masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan dipersiapkan oleh Jakarta dalam transisinya, terutama terkait masalah dasar, seperti pengelolaan air dan sampah, serta penyediaan hunian terjangkau.

Baca juga: Mahasiswa FTUI pamerkan karya inovasi di ajang ARCH:ID

Heru menganjurkan diterapkannya pendekatan pembangunan perkotaan berbasis masyarakat, sehingga standar kota global yang ditetapkan sesuai dengan karakteristik daerahnya.

Oleh sebab itu, pendidikan berperan penting dalam melahirkan warga Jakarta yang berdaya saing global. Pendidikan harus mudah diakses dan terjangkau agar warga Jakarta memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024