Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi membentuk tim investigasi dampak banjir di sejumlah perumahan di kawasan Galaxy, Bekasi Selatan, yang dituding dipengaruhi pendirian Apartemen Grand Kamala Lagoon.
"Jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Apartemen ini `kan sudah berizin dari pemerintah. Biarkan tim yang akan bertugas melakukan investigasi," katanya di Bekasi, Sabtu.
Hal itu dikatakan Rahmat usai beraudiensi dengan para perwakilan warga di Perumahan Pulo Mas, Pondok Timur Mas, Vila Galaxy, dan Taman Cikas bersama sejumlah perwakilan dari instansi terkait.
Dalam dialog itu warga menuturkan banjir di kawasannya makin sering terjadi pada musim hujan 2017.
Warga mengaku banjir bisa menyergap rumah mereka tiga kali dalam sepekan bila intensitas hujan relatif cukup tinggi.
Warga menuding kehadiran Apartemen Grand Kamala Lagoon telah membuat lahan resapan air di lingkungan mereka makin berkurang.
"Sebenarnya, di sekitar Taman Cikas sudah ada kolam retensi. Namun, luasannya masih kurang," kata Rahmat.
Menurut dia, tim yang beranggotakan perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Bangunan akan menelusuri kebenaran kabar itu sekaligus solusinya.
"Biarkan tim bekerja dahulu. Kita akan lihat solusi efektifnya nanti seperti apa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rahmat juga menjanjikan bantuan empat unit truk sampah untuk operasional pengangkutan sampah rumah tangga.
"Nantinya sampah bisa diangkut tiga kali sepekan dari biasanya hanya sekali sepekan," katanya.
Truk tersebut akan diupayakannya melalui hibah truk sampah bekas dari Pemprov DKI dalam waktu dekat.
"Saya minta Dinas LH segera menyurati Pemprov DKI untuk pengadaan empat unit truk sampah di perumahan ini," katanya.
(ADV/Humas Pemkot Bekasi).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Apartemen ini `kan sudah berizin dari pemerintah. Biarkan tim yang akan bertugas melakukan investigasi," katanya di Bekasi, Sabtu.
Hal itu dikatakan Rahmat usai beraudiensi dengan para perwakilan warga di Perumahan Pulo Mas, Pondok Timur Mas, Vila Galaxy, dan Taman Cikas bersama sejumlah perwakilan dari instansi terkait.
Dalam dialog itu warga menuturkan banjir di kawasannya makin sering terjadi pada musim hujan 2017.
Warga mengaku banjir bisa menyergap rumah mereka tiga kali dalam sepekan bila intensitas hujan relatif cukup tinggi.
Warga menuding kehadiran Apartemen Grand Kamala Lagoon telah membuat lahan resapan air di lingkungan mereka makin berkurang.
"Sebenarnya, di sekitar Taman Cikas sudah ada kolam retensi. Namun, luasannya masih kurang," kata Rahmat.
Menurut dia, tim yang beranggotakan perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Bangunan akan menelusuri kebenaran kabar itu sekaligus solusinya.
"Biarkan tim bekerja dahulu. Kita akan lihat solusi efektifnya nanti seperti apa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Rahmat juga menjanjikan bantuan empat unit truk sampah untuk operasional pengangkutan sampah rumah tangga.
"Nantinya sampah bisa diangkut tiga kali sepekan dari biasanya hanya sekali sepekan," katanya.
Truk tersebut akan diupayakannya melalui hibah truk sampah bekas dari Pemprov DKI dalam waktu dekat.
"Saya minta Dinas LH segera menyurati Pemprov DKI untuk pengadaan empat unit truk sampah di perumahan ini," katanya.
(ADV/Humas Pemkot Bekasi).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017