Bogor (Antara Megapolitan) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor, Jawa Barat, siap bersinergi mendukung program pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan.

"Salah satu sinergi program yang dilakukan Baznas Kota Bogor adalah mengurangi jumlah rumah tidak layak huni yang menjadi salah satu target Pemkot Bogor dalam pengentasan persoalan kemiskinan," kata Wakil Ketua II Komisioner Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kota Bogor Rusli Saimun di Bogor, Kamis.

Ia mengatakan Baznas Kota Bogor melalui bantuan stimulan dari Baznas Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran untuk membantu merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) dengan nomimal Rp100 juta, masing-masing rumah mendapat Rp10 juta dengan total ada 10 rumah yang mendapat bantuan renovasi.

Menurut Rusli, Baznas Kota Bogor telah membentuk tim untuk mencari rumah yang layak mendapat bantuan, menyeleksi calon penerima bantuan dilakukan melalui observasi lapangan dan melalui media sosial (medsos).

Dari hasil observasi tersebut diperoleh 10 rumah tidak layak huni yang tersebar di enam kecamatan yaitu dua rumah di Kecamatan Bogor Barat, dua rumah di Kecamatan Bogor Selatan, dua rumah di Kecamatan Bogor Tengah, dua rumah di Kecamatan Tanah Sareal, satu rumah di Kecamatan Bogor Timur dan satu rumah di Kecamatan Bogor Utara.

"Kondisi 10 rumah tersebut sangat tidak layak," katanya.

Seperti rumah di wilayah Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah terbuat dari gubuk bambu dan sudah mau rubuh. Saat ini telah dipasangi pondasi oleh tim renovasi.

Begitu juga rumah yang terletak di Cimahpar Kecamatan Bogor Utara memiliki atap bocor dan tidak ada kamar mandi.

Program renovasi rumah tidak layak huni oleh Baznas sudah berjalan dan sudah memasuki tahap pembangunan 30-40 persen.

Semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk renovasi termasuk tukangnya disiapkan Baznas. Langkah tersebut dilakukan karena jika diberikan secara langsung dikhawatirkan tidak sampai selesai pembangunan.

Menurut Rusli, program rutilahu (rumah tidak layak huni) itu tidak hanya dapat meringankan kerja Pemkot Bogor dalam mengurangi jumlah rutilahu. Tetapi bermanfaat pula bagi warga agar dapat tinggal lebih nyaman tanpa takut rumahnya rubuh ataupun bocor.

"Ke depan, Baznas akan terus membantu dan bersinergi dengan Pemkot Bogor. Semoga saja di tahun-tahun berikutnya bantuan stimulan dari Baznas Provinsi Jawa Barat bisa bertambah untuk Kota Bogor, karena ini tahun pertama," kata Rusli.

Selain membantu renovasi 10 rumah tidak layak huni, Baznas juga memiliki program rutin yakni Paket Senyum, pembangian paket sembako kepada masyarakat tidak mampu.

Program tersebut diberikan setiap dua bulan sekali. Bulan ini terdapat 40 paket senyum kepada 40 orang penerima dari total 200 penerima.

Asisten Pemerintahan Setda Kota Bogor Hanafi mengapresiasi upaya Baznas bersinergi dengan Pemerintah Kota membantu program pengurangan jumlah rumah tidak layak huni yang merupakan salah satu program prioritas pengentasan kemiskinan.

Menurutnya, keberadaan rumah tidak layak huni memerlukan penanganan semua pihak tidak hanya pemerintah daerah, tetapi organisasi dan perusahaan melalui dana pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR).

"Karena Pemkot Bogor tidak akan bisa menangani semua RTLH yang ada di Kota Bogor, terlebih kemampuan anggaran sangat terbatas. Untuk itu pemerintah menggandeng dan mengajak dunia usaha bersinergi dengan program kegiatan kemiskinan," katanya.

Hanafi menambahkan sinergi yang terjadi agar tidak terjadi berbenturan maka Pemkot lewat hibah dan Bansos yang sudah berjalan, Baznas dan swasta lainnya bisa membantu RTLH lainnya yang belum tersentuh program pemerintah.

"Dengan begitu, semua jadi prioritas untuk dibenahi," kata Hanafi.

***4***

T.KR-LR

(T.KR-LR/B/A043/A043) 27-04-2017 14:18:10

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017