Mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan dari hasil bertani Kelompok Tani Mucekil yang berada di Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat mendirikan kebun wisata.

"Konsep kebun wisata sudah lama, namun baru bisa terwujud saat ini berkat dukungan beberapa pihak. Tujuan dari kebun wisata ini selain untuk mendongkrak pendapatan anggota poktan, juga melindungi lahan pertanian produktif dari alih fungsi lahan," kata Ketua Poktan Mucekil Ece Munawar di Sukabumi , Jumat.

Menurut Ece, dengan didirikannya kebun wisata ini, para petani yang tergabung dalam Poktan Mucekil, tidak hanya mendapatkan penghasilan dari hasil panen saja, tetapi juga dari kunjungan masyarakat dan wisatawan.

Baca juga: Lahan pertanian di Kota Sukabumi berkurang 26 hektare pada 2024
Baca juga: 341 hektare sawah di Kota Sukabumi ditargetkan jadi lahan pertanian abadi

Selain itu, kebun wisata ini pun memiliki fungsi sebagai sarana edukasi kepada pelajar maupun kaum milenial, karena salah satu sektor usaha yang paling menjanjikan adalah pertanian sehingga bisa menciptakan petani-petani muda atau regenerasi petani.

Pihaknya juga terus berupaya mengembangkan kebun wisata ini agar pendapatan masyarakat terus meningkat dan yang paling utama mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang masif di wilayah Kota Sukabumi.

Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Abdurahman Eka Putra menambahkan keberadaan Kebun Wisata Mucekil yang berada di Jalan H Mawardi, Kelurahan Karangtengah bisa menjadi percontohan bagi poktan lain.

Baca juga: Program LP2B jadi solusi selamatkan lahan pertanian produktif di Kota Sukabumi

Inovasi tersebut juga merupakan edukasi mengenai pentingnya sektor pertanian karena ketersediaan pangan sangat bergantung dari sektor ini. Selain itu, juga membantu program pemerintah untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024