Pendemo putusan Mahkamah Konstitusi dari kalangan ibu rumah tangga (emak-emak) memilih cara tersendiri untuk menyampaikan pendapatnya dengan cara duduk-duduk dan makan bersama di bawah pohon rindang di kawasan Monas, Jumat.
Para wanita yang sebagian emak-emak menggelar aksi di dekat Patung Arjuna Wijaya di persimpangan Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, atau dekat kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Hadirnya emak-emak ini menarik perhatian warga yang melintas mengingat pada aksi-aksi sebelumnya didominasi kaum pria.
Wawar (62) salah satunya. Wanita berjilbab asal Sumedang, Jawa Barat itu mengaku tiba di Jakarta bersama rekan-rekannya pada pukul 11.00 WIB menggunakan satu bus.
Sesampai di lokasi aksi, Wawar dan teman-temannya memutuskan duduk di atas trotoar depan gedung Indosat, tepat berada di bawah pohon rindang.
"Adem di sini. Ini ada dukuh, mau?," kata Wawar menawarkan bekal yang dia bawa.
Dia duduk di atas tikar yang dijajakan pedagang di lokasi. Dia harus merogoh kocek Rp10 ribu untuk selembar tikar.
Sembari duduk mendengarkan orasi dari koordinator lapangan terkait dukungan agar tegaknya konstitusi, dia menyantap berbagai hidangan yang dibawa dari rumah, mulai dari nasi beserta lauknya hingga buah-buahan layaknya mereka yang melakukan piknik.
"Iya, memang begitu (kalau ibu-ibu ikut aksi)," kata Wawar.
Tak jauh dari Wawar, ada Dini (57) dan rekannya, Titu asal Bogor. Dini yang sebelumnya hadir dalam aksi di JIS belum lama ini mengaku ingin sekadar meluapkan pendapat hingga melepas stres.
"Daripada di rumah saja, mending ikut (ke sini). Lepas stres," ujar dia.
Dini juga membekali dirinya kala itu dengan hidangan yang dibawa dari rumah. Selain perbekalan, dia pun membawa kipas untuk sesaat mengusir hawa panas. Sesekali dia meminta orang di sekelilingnya untuk mengambilkan foto.
Masih di dekat Wawar dan Dini, sebagian wanita lain duduk di atas tikar di Jalan Medan Merdeka Barat yang sejak pagi tadi ditutup oleh polisi.
Aksi unjuk rasa pada siang ini mengatasnamakan "Aksi Bersama Menuntut MK Adil dan Benar", diikuti ratusan orang dari berbagai kelompok antara lain Forbes 01, Front DPR, GPKR, Tri Pilar dan Poros Buruh.
"Kami mendukung tegaknya konstitusi," kata salah satu koordinator lapangan Wahidin di atas panggung.
Selain orasi, aksi yang berlangsung di depan gedung Indosat itu juga diwarnai kegiatan berbagi makanan dan minuman serta doa bersama.
Terkait pengamanan, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan Polri bersama TNI, Pol PP dan Dinas Perhubungan menerjunkan sebanyak 2.713 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa (demonstrasi) sekaligus memperlancar jalannya aksi.
Sementara itu, MK akan membacakan keputusan sidang terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 melalui rapat pleno terbuka pada Senin (22/4/2024) setelah melakukan rapat permusyawaratan hakim (RPH) sejak Selasa (16/4).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Para wanita yang sebagian emak-emak menggelar aksi di dekat Patung Arjuna Wijaya di persimpangan Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, atau dekat kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Hadirnya emak-emak ini menarik perhatian warga yang melintas mengingat pada aksi-aksi sebelumnya didominasi kaum pria.
Wawar (62) salah satunya. Wanita berjilbab asal Sumedang, Jawa Barat itu mengaku tiba di Jakarta bersama rekan-rekannya pada pukul 11.00 WIB menggunakan satu bus.
Sesampai di lokasi aksi, Wawar dan teman-temannya memutuskan duduk di atas trotoar depan gedung Indosat, tepat berada di bawah pohon rindang.
"Adem di sini. Ini ada dukuh, mau?," kata Wawar menawarkan bekal yang dia bawa.
Dia duduk di atas tikar yang dijajakan pedagang di lokasi. Dia harus merogoh kocek Rp10 ribu untuk selembar tikar.
Sembari duduk mendengarkan orasi dari koordinator lapangan terkait dukungan agar tegaknya konstitusi, dia menyantap berbagai hidangan yang dibawa dari rumah, mulai dari nasi beserta lauknya hingga buah-buahan layaknya mereka yang melakukan piknik.
"Iya, memang begitu (kalau ibu-ibu ikut aksi)," kata Wawar.
Tak jauh dari Wawar, ada Dini (57) dan rekannya, Titu asal Bogor. Dini yang sebelumnya hadir dalam aksi di JIS belum lama ini mengaku ingin sekadar meluapkan pendapat hingga melepas stres.
"Daripada di rumah saja, mending ikut (ke sini). Lepas stres," ujar dia.
Dini juga membekali dirinya kala itu dengan hidangan yang dibawa dari rumah. Selain perbekalan, dia pun membawa kipas untuk sesaat mengusir hawa panas. Sesekali dia meminta orang di sekelilingnya untuk mengambilkan foto.
Masih di dekat Wawar dan Dini, sebagian wanita lain duduk di atas tikar di Jalan Medan Merdeka Barat yang sejak pagi tadi ditutup oleh polisi.
Aksi unjuk rasa pada siang ini mengatasnamakan "Aksi Bersama Menuntut MK Adil dan Benar", diikuti ratusan orang dari berbagai kelompok antara lain Forbes 01, Front DPR, GPKR, Tri Pilar dan Poros Buruh.
"Kami mendukung tegaknya konstitusi," kata salah satu koordinator lapangan Wahidin di atas panggung.
Selain orasi, aksi yang berlangsung di depan gedung Indosat itu juga diwarnai kegiatan berbagi makanan dan minuman serta doa bersama.
Terkait pengamanan, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan Polri bersama TNI, Pol PP dan Dinas Perhubungan menerjunkan sebanyak 2.713 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa (demonstrasi) sekaligus memperlancar jalannya aksi.
Sementara itu, MK akan membacakan keputusan sidang terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 melalui rapat pleno terbuka pada Senin (22/4/2024) setelah melakukan rapat permusyawaratan hakim (RPH) sejak Selasa (16/4).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024