Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono Shalat Id bersama Forkompinda kota tersebut di Masjid Balai Kota Depok dan memberikan lima pesan setelah Ramadhan.
"Pentingnya melestarikan nilai-nilai ibadah Ramadhan. Sedikitnya terdapat lima nilai yang merupakan tindak lanjut setelah Ramadhan," kata Mohammad Idris usai Shalat Id di Balai Kota Depok, Rabu.
Mohammad Idris menyebut tindak lanjut setelah Ramadhan pertama tidak mudah berbuat dosa, karena selama Ramadhan dilatih terbiasa menjaga kebersihan jiwa.
"Semestinya kita selalu semangat menjaga kebersihan diri kita dengan tidak mudah berbuat dosa," kata Mohammad Idris.
Baca juga: Wali Kota Depok minta Satpol PP tegakkan perda secara humanis
Kedua, hati-hati dalam bersikap dan bertindak, dimana kehati-hatian dalam hidup dan kehidupan adalah esensi dari takwa itu sendiri.
"Selama beribadah Ramadhan, kita cenderung dan dilatih untuk berhati-hati dalam melakukan sesuatu, hal itu karena kita tidak ingin ibadah Ramadhan kita menjadi sia-sia hanya karena kekeliruan yang kita lakukan.
"Kehati-hatian dalam hidup ini menjadi penting, mengingat apapun yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," tutur Mohammad Idris.
Kemudian, tindak lanjut setelah Ramadhan yang ketiga adalah bersikap jujur.
Sikap jujur ini dilatih selama Ramadhan dan kejujuran dalam kehidupan bangsa telah diajarkan pula oleh nilai-nilai dasar negara, yaitu Pancasila yang bersumber dari Ketuhanan Yang Maha Esa adalah ajaran sikap jujur.
"Jujur mengakui kesalahan, jujur dalam peradilan, jujur dalam pelayanan, jujur dalam menjalankan demokrasi yang sudah menjadi komitmen bangsa, melalui proses dan langkah-langkah hukum untuk mewujudkan pemimpin bangsa dan negara," katanya.
Baca juga: Wali Kota Depok keluarkan SE kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD
"Karena bentuk kejujuran ini juga bagian dari pertanggungjawaban yang tidak hanya bersifat konstitusional, tetapi juga tanggung jawab spiritual ketuhanan, baik duniawi maupun ukhrowi," tuturnya.
Selanjutnya, tindak lanjut yang harus dilakukan setelah Ramadhan adalah memiliki semangat berjamaah dalam arti kebersamaan.
Kebersamaan yang ditanamkan selama Ramadhan, seperti shalat taraweh bersama, buka puasa bersama, qiyamullail bersama, sahur bersama, semangat melaksanakan kegiatan-kegiatan positif secara bersama, tertanam dalam diri, bahwa tidak sendiri dalam melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
"Puasa mengajarkan kita sikap empati, peduli dan solider terhadap sesama, seperti rasa lapar haus memberikan pelajaran kepada kita untuk memiliki solidaritas sosial kepada mereka yang menderita dan mengalami berbagai macam kesulitan," kata Mohammad Idris.
Terakhir, tindak lanjut setelah Ramadhan adalah upaya pengendalian diri dan hawa nafsu.
Selama Ramadan, makan, minum dan hal-hal yang membatalkan shaum, adalah upaya pengendalian nafsu dari kebutuhan pokok dan dari hal-hal yang mubah (dibolehkan) lainnya.
Baca juga: Pemkot Depok semrubuk larang kendaraan dinas untuk mudik
"Sejatinya, kalau kita mampu mengendalikan diri dari kebutuhan-kebutuhan pokok (primer), kita juga mampu mengendalikan diri dari kebutuhan sekunder dan tersier, apalagi hal-hal yang tidak diperlukan, hal-hal yang tidak pokok, atau mungkin merugikan dan membahayakan," tuturnya.
Lebih lanjut, Mohammad Idris mengatakan Ramadhan adalah bulan pendidikan dan latihan, keberhasilannya.
Jadi, kata dia, bukan hanya dilihat dari amalan saat Ramadhan, namun justru dilihat seberapa mampu melanjutkan kegiatan positif setelah Ramadhan.
"Lalu, seberapa kita mampu menunjukkan peningkatan taqwa yang dimulai dari bulan Syawal ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Pentingnya melestarikan nilai-nilai ibadah Ramadhan. Sedikitnya terdapat lima nilai yang merupakan tindak lanjut setelah Ramadhan," kata Mohammad Idris usai Shalat Id di Balai Kota Depok, Rabu.
Mohammad Idris menyebut tindak lanjut setelah Ramadhan pertama tidak mudah berbuat dosa, karena selama Ramadhan dilatih terbiasa menjaga kebersihan jiwa.
"Semestinya kita selalu semangat menjaga kebersihan diri kita dengan tidak mudah berbuat dosa," kata Mohammad Idris.
Baca juga: Wali Kota Depok minta Satpol PP tegakkan perda secara humanis
Kedua, hati-hati dalam bersikap dan bertindak, dimana kehati-hatian dalam hidup dan kehidupan adalah esensi dari takwa itu sendiri.
"Selama beribadah Ramadhan, kita cenderung dan dilatih untuk berhati-hati dalam melakukan sesuatu, hal itu karena kita tidak ingin ibadah Ramadhan kita menjadi sia-sia hanya karena kekeliruan yang kita lakukan.
"Kehati-hatian dalam hidup ini menjadi penting, mengingat apapun yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," tutur Mohammad Idris.
Kemudian, tindak lanjut setelah Ramadhan yang ketiga adalah bersikap jujur.
Sikap jujur ini dilatih selama Ramadhan dan kejujuran dalam kehidupan bangsa telah diajarkan pula oleh nilai-nilai dasar negara, yaitu Pancasila yang bersumber dari Ketuhanan Yang Maha Esa adalah ajaran sikap jujur.
"Jujur mengakui kesalahan, jujur dalam peradilan, jujur dalam pelayanan, jujur dalam menjalankan demokrasi yang sudah menjadi komitmen bangsa, melalui proses dan langkah-langkah hukum untuk mewujudkan pemimpin bangsa dan negara," katanya.
Baca juga: Wali Kota Depok keluarkan SE kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD
"Karena bentuk kejujuran ini juga bagian dari pertanggungjawaban yang tidak hanya bersifat konstitusional, tetapi juga tanggung jawab spiritual ketuhanan, baik duniawi maupun ukhrowi," tuturnya.
Selanjutnya, tindak lanjut yang harus dilakukan setelah Ramadhan adalah memiliki semangat berjamaah dalam arti kebersamaan.
Kebersamaan yang ditanamkan selama Ramadhan, seperti shalat taraweh bersama, buka puasa bersama, qiyamullail bersama, sahur bersama, semangat melaksanakan kegiatan-kegiatan positif secara bersama, tertanam dalam diri, bahwa tidak sendiri dalam melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
"Puasa mengajarkan kita sikap empati, peduli dan solider terhadap sesama, seperti rasa lapar haus memberikan pelajaran kepada kita untuk memiliki solidaritas sosial kepada mereka yang menderita dan mengalami berbagai macam kesulitan," kata Mohammad Idris.
Terakhir, tindak lanjut setelah Ramadhan adalah upaya pengendalian diri dan hawa nafsu.
Selama Ramadan, makan, minum dan hal-hal yang membatalkan shaum, adalah upaya pengendalian nafsu dari kebutuhan pokok dan dari hal-hal yang mubah (dibolehkan) lainnya.
Baca juga: Pemkot Depok semrubuk larang kendaraan dinas untuk mudik
"Sejatinya, kalau kita mampu mengendalikan diri dari kebutuhan-kebutuhan pokok (primer), kita juga mampu mengendalikan diri dari kebutuhan sekunder dan tersier, apalagi hal-hal yang tidak diperlukan, hal-hal yang tidak pokok, atau mungkin merugikan dan membahayakan," tuturnya.
Lebih lanjut, Mohammad Idris mengatakan Ramadhan adalah bulan pendidikan dan latihan, keberhasilannya.
Jadi, kata dia, bukan hanya dilihat dari amalan saat Ramadhan, namun justru dilihat seberapa mampu melanjutkan kegiatan positif setelah Ramadhan.
"Lalu, seberapa kita mampu menunjukkan peningkatan taqwa yang dimulai dari bulan Syawal ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024