Bekasi (Antara Megapolitan) - Jalan utama Perumahan Grand Galaxy Park di Kelurahan Jakasetia, Kota Bekasi, Jawa Barat, terputus akibat genangan air hujan yang sulit dilalui kendaraan, Selasa malam.
"Ketinggian air sudah mencapai 50 centimeter pada pukul 19.30 WIB. Motor saja tidak bisa menerobos jalan utama GGP," kata seorang pengendara motor Riesty Yusnilaningsih (30).
Warga Jatiasih itu menurutkan, genangan air tersebut terjadi sepanjang 700 meter mulai dari kolam retensi GGP hingga ke pusat perbelanjaan Grand Galaxy Park.
Genangan air terjadi pada dua jalur Jalan Utama Grand Galaxy dari arah Jatiasih maupun dari arah Kalimalang.
"Kendaraan tertahan menjelang lokasi genangan. Cuma kendaraan yang tinggi saja yang berani menerobos. Kalau motor dan mobil sedan lebih pilih putar balik cari lokasi aman," katanya.
Pengendara lainnya, Arisanto (33), mengaku terjebak di antara kemacetan genangan air di lokasi tersebut. Mobilnya tidak bisa mundur akibat antrean kendaraan yang panjang di belakangnya.
"Mobil depan tidak berani maju dan antrean di belakang mobil saya semakin tambah panjang. Jadi, saya terjebak di tengah hampir 30 menit," katanya.
Banjir tersebut terjadi akibat hujan lebat disertai angin kencang yang berlangsung sejak pukul 17.00 WIB.
Volume air yang turun tidak mampu ditampung oleh kolam retensi seluas 1,5 hektare di kawasan itu sehingga membuat air meluap dan tumpah ke jalan.
Banjir juga diduga terjadi akibat faktor saluran air di perumahan itu yang tersumbat sedimentasi dan sampah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Ketinggian air sudah mencapai 50 centimeter pada pukul 19.30 WIB. Motor saja tidak bisa menerobos jalan utama GGP," kata seorang pengendara motor Riesty Yusnilaningsih (30).
Warga Jatiasih itu menurutkan, genangan air tersebut terjadi sepanjang 700 meter mulai dari kolam retensi GGP hingga ke pusat perbelanjaan Grand Galaxy Park.
Genangan air terjadi pada dua jalur Jalan Utama Grand Galaxy dari arah Jatiasih maupun dari arah Kalimalang.
"Kendaraan tertahan menjelang lokasi genangan. Cuma kendaraan yang tinggi saja yang berani menerobos. Kalau motor dan mobil sedan lebih pilih putar balik cari lokasi aman," katanya.
Pengendara lainnya, Arisanto (33), mengaku terjebak di antara kemacetan genangan air di lokasi tersebut. Mobilnya tidak bisa mundur akibat antrean kendaraan yang panjang di belakangnya.
"Mobil depan tidak berani maju dan antrean di belakang mobil saya semakin tambah panjang. Jadi, saya terjebak di tengah hampir 30 menit," katanya.
Banjir tersebut terjadi akibat hujan lebat disertai angin kencang yang berlangsung sejak pukul 17.00 WIB.
Volume air yang turun tidak mampu ditampung oleh kolam retensi seluas 1,5 hektare di kawasan itu sehingga membuat air meluap dan tumpah ke jalan.
Banjir juga diduga terjadi akibat faktor saluran air di perumahan itu yang tersumbat sedimentasi dan sampah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017