Karawang (Antara Megapolitan) - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengakui ada oknum yang berusaha melakukan praktik "wani piro" atau jual-beli jabatan dalam kegiatan promosi dan mutasi aparatur sipil negera di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang.

"Saya sudah tahu, ada oknum yang menjanjikan jabatan tertentu kepada aparatur sipil negara, agar mendapatkan jabatan yang enak," katanya, usai pelantikan ratusan promosi dan rotasi pejabat setempat, di Karawang, Senin.

Ia meminta aparatur sipil negara yang menjadi korban praktik "wani piro" dalam kegiatan mutasi dan rotasi itu, agar segera melapor secara langsung kepadanya.

"Jika ada aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Karawang yang kecewa karena jabatan yang diterimanya tidak sesuai keinginannya seperti yang dijanjikan oknum tertentu, silakan melapor," kata dia lagi.

Bupati memastikan promosi dan mutasi pejabat yang telah dilakukan berdasarkan kompetensi dan kemampuan masing-masing aparatur sipil negara, karena itu sesuai dengan penilaian Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) karawang.

Terkait kabar muncul praktik "wani piro" atau jual-beli jabatan dalam mutasi dan promosi jabatan aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Karawang, Cellica meminta pembuktian atas kabar miring tersebut.

"Adanya jual-beli jabatan itu baru kabar yang belum dipercaya. Kalau ada buktinya, silakan disampaikan saja," kata dia.

Pada Senin ini, Bupati perempuan di Karawang itu melakukan rotasi dan promosi jabatan terhadap 247 aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Karawang.

Sebanyak 247 aparatur sipil negara yang dirotasi dan promosi itu, tiga orang di antaranya dari aparatur sipil negara eselon IIIa, eselon IIIb sebanyak 36 orang, aparatur sipil negara eselon IVa 169 orang, serta 39 aparatur sipil negara eselon IVb.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017