Karawang (Antara Megapolitan) - Banjir bandang yang berasal dari aliran Sungai Cicangor menerjang puluhan rumah di sekitar Desa Kutamaneh, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
"Peristiwa banjir bandang terjadi pada Sabtu (25/2) malam. Sejumlah hewan ternak milik masyarakat ikut terbawa deras aliran banjir bandang itu," kata Fajar, salah seorang warga setempat, di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, saat kejadian kondisinya hujan lebat disertai petir. Menjelang Sabtu malam tiba-tiba aliran Sungai Cicangor meluap dengan disertai lumpur.
Masyarakat di Kampung Cicangor, Desa Kutamaneh, Kecamatan Tegalwaru, Karawang tidak sempat menyelamatkan perabotan rumah mereka. Peristiwa banjir disertai lumpur berlangsung secara cepat.
"Puluhan hewan ternak tetangga saya ikut hanyut terbawa arus sungai yang disertai lumpur. Saat kejadian itu, warga tidak sempat menyelamatkan perabotan rumah tangga, karena sibuk menyelamatkan diri," kata dia lagi.
Akibat peristiwa itu, masyarakat setempat khawatir sungai di daerahnya kembali meluap disertai lumpur, mengingat saat ini curah hujan masih cukup tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Banuara Nadaek sebelumnya mengingatkan masyarakat agar mewaspadai bencana alam, karena hingga akhir Maret nanti diprakirakan curah hujan masih cukup tinggi.
Atas kondisi hal tersebut pihaknya memperpanjang status tanggap darurat hingga akhir Maret 2017, dari status tanggap darurat sebelumnya yang ditetapkan berakhir Januari-Februari 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Peristiwa banjir bandang terjadi pada Sabtu (25/2) malam. Sejumlah hewan ternak milik masyarakat ikut terbawa deras aliran banjir bandang itu," kata Fajar, salah seorang warga setempat, di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, saat kejadian kondisinya hujan lebat disertai petir. Menjelang Sabtu malam tiba-tiba aliran Sungai Cicangor meluap dengan disertai lumpur.
Masyarakat di Kampung Cicangor, Desa Kutamaneh, Kecamatan Tegalwaru, Karawang tidak sempat menyelamatkan perabotan rumah mereka. Peristiwa banjir disertai lumpur berlangsung secara cepat.
"Puluhan hewan ternak tetangga saya ikut hanyut terbawa arus sungai yang disertai lumpur. Saat kejadian itu, warga tidak sempat menyelamatkan perabotan rumah tangga, karena sibuk menyelamatkan diri," kata dia lagi.
Akibat peristiwa itu, masyarakat setempat khawatir sungai di daerahnya kembali meluap disertai lumpur, mengingat saat ini curah hujan masih cukup tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Banuara Nadaek sebelumnya mengingatkan masyarakat agar mewaspadai bencana alam, karena hingga akhir Maret nanti diprakirakan curah hujan masih cukup tinggi.
Atas kondisi hal tersebut pihaknya memperpanjang status tanggap darurat hingga akhir Maret 2017, dari status tanggap darurat sebelumnya yang ditetapkan berakhir Januari-Februari 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017