Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Ferry Irawan menilai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu penggerak perekonomian di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pemberdayaan Akses Keuangan Dengan Skema Close Loop pada Klaster Peternakan Rakyat dihadiri ratusan pelaku UKM se-kabupaten Bogor, termasuk warga LDII di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Ia menyebutkan, krisis ekonomi global pada 1997/1998 telah berhasil meluluhlantakkan perekonomian Indonesia, namun ada secercah harapan melalui satu sektor yang berhasil bertahan dari badai krisis tersebut, yakni UMKM.

UMKM, kata dia, justru menunjukkan bukti bahwa keberadaannya telah membuat ekonomi Indonesia bangkit meski diterpa krisis moneter 1998 dan di era pandemi covid, dimana banyak usaha besar, pabrik, pengusaha kuliner tutup.

“Maka dari itu, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian  merasa perlu mendorong pengembangan dan penguatan sektor UMKM sebagai motor ekonomi rakyat dan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia,” ungkap Ferry.

Menurut dia, sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dan diversifikasi ekonomi negara. Melalui bidang peternakan, pertanian, kuliner, hingga November 2023, pemerintah telah menggelontorkan bantuan kepada UMKM sebesar 22 trilyun, melalui Lembaga-lembaga pembiayaan yang dipercaya oleh pemerintah.

Dalam kesempatan itu, hadir sebagai pembicara utusan Jamkrindo Syariah, Askrindo Syariah, Berdikari, BJB Syariah, Lembaga petani Cikarawang Farm, dan Cahaya Mualaf.

Dalam pemaparannya, pimpinan Jamkrindo Syariah Antoro menjelaskan, bidang peternakan berbasis hobi pun bisa mendapatkan bantuan pengembangan usaha, seperti usaha ikan hias, hamster, kucing dan lain sebagainya. Sebagaimana diketahui, bahwa peternak budidaya ikan hias cupang sudah berhasil mengekspor ikannya hingga ke mancanegara, namun kebanyakan para peternak cupang tersebut belum merasakan manfaat bantuan pinjaman dari pemerintah.

“Kami berkomitmen, apapun bidang peternakan, ataupun pertanian yang tidak melanggar peraturan negara, akan kami bantu,” ujarnya.

Dalam kegiatan itu, penyelenggara memberikan bantuan kepada pelaku usaha yang hadir dalam FGD tersebut.

Sementara, Fungsionaris Partai Golkar Propinsi Jawa Barat Khaerul Anam yang turut hadir, menyampaikan bahwa partainya sejak dulu selalu memfokuskan pengembangan ekonomi berbasis UMKM, dengan memberikan pelatihan-pelatihan, literasi kepada generasi muda agar dapat melahirkan wirausahawan baru.

“Generasi muda ini adalah ujung tombak Pembangunan bangsa. Dengan memupuk jiwa kewirausahaan sejak muda, kami harapkan target Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” tutur Anam yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kelembagaan dan Korporasi PP Majelis Dakwah Islamiyah ( MDI).


 

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023