Istana kepresidenan Rusia, Kremlin, menyatakan akan memantau pertemuan Selasa antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Washington.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam konferensi pers bahwa hasil pertemuan itu tak akan mengubah situasi di garis depan di Ukraina ataupun kemajuan "operasi militer khusus" Rusia.

"Di sini, tentu saja, penting bagi semua orang untuk memahami bahwa puluhan miliar dolar yang dikucurkan ke Ukraina tidak membantunya mencapai kesuksesan di medan perang. Puluhan miliar dolar lainnya yang ingin dipompa Ukraina ke dalam perekonomiannya juga akan mengalami kegagalan yang sama," tambahnya.

Baca juga: Rusia heran pada prilaku beberapa anggota DK PBB yang tolak gencatan senjata di Gaza

Peskov mengatakan "kegagalan" di Ukraina "mengguncang keadaan" dan "menggoyahkan otoritas" pejabat.

Mengutip "informasi spesifik," dia mengatakan intelijen Rusia menyimpulkan bahwa Barat sedang bersiap menggantikan Zelenskyy sebagai presiden Ukraina.

Zelenskyy tiba di Washington pada Senin untuk kunjungan dua hari yang disebut sebagai upaya lobi guna mendapatkan bantuan lebih banyak dari AS untuk perang melawan Rusia.

Mengomentari situasi di Jalur Gaza, di mana serangan Israel sejak diserang Hamas pada 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 18 ribu warga Palestina, Peskov menyebutkan pertempuran di Gaza  terus terjadi dalam kondisi sedemikian rupa sehingga "hampir mustahil" bisa memberikan bantuan kepada warga sipil.

Baca juga: Rusia: 12 kapal perang baru akan masuk ke layanan Armada Pasifik pada akhir 2023

"Kami melihat permusuhan telah kembali terjadi dan terus berlanjut. Situasi kemanusiaan di Gaza menjadi perhatian dan keprihatinan banyak negara di dunia. Hal ini memerlukan upaya efektif dan langkah serius untuk segera memberikan bantuan pada Palestina. Ketika senjata bergemuruh, hal ini hampir tidak mungkin dilakukan," kata dia.

Selain menjadi korban dan pengusiran paksa, warga Gaza juga menghadapi kekurangan makanan, air dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya karena hanya sedikit bantuan yang diperbolehkan masuk.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023