Sukabumi (Antara Megapolitan) - Bencana pergerakan tanah di tiga kampung di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengancam puluhan rumah warga karena bisa menyebabkan kerusakan bangunan.

"Tiga kampung yang dilanda bencana pergerakan tanah ini yakni Kampung Pasirjamu, Bojonghaur, dan Pasirgerong yang seluruhnya di Desa Bantarkalong," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo di Sukabumi, Selasa.

Rinciannya, sebanyak 11 rumah yang dihuni 48 jiwa di Kampung Pasirjamu, kemudian di Kampung Bojonghaur bencana pergerakan tanah juga mengancam 11 rumah yang dihuni 13 kepala keluarga atau 64 jiwa dan juga mengancam penggilangan padi.

Sementara itu di Pasirgering rumah yang terancam bencana ini sebanyak tujuh unit yang dihuni delapan kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 36 orang.

Selain mengancam rumah, sudah ada tiga rumah warga yang rusak berat, satu rusak sedang dan sayu rusak ringan serta satu unit Madrasah Uswatun Hasanah juga rusak berat.

Hingga saat ini relawan dan petugas penanggulangan bencana BPBD setempat masih berada di lokasi untuk bersiaga dan mendata jumlah kerusakan, karena tidak menutup kemungkinan bencana tersebut akan semakin meluas mengingat curah hujan tinggi.

Pihaknya juga berkoordinas dengan intansi terkait untuk mengkaji bencana pergerakan tanah ini dan untuk korban yang rumahnya rusak berat diungsikan ke rumah tetangga maupun saudaranya.

"Kami mengimbau warga untuk selalu waspada karena pergerakan tanah bisa saja semakin meluas apalagi curah hujan tinggi yang turun hampir sepanjang hari," tambahnya.

Usman mengatakan batuan sudah mulai disalurkan kepada korban bencana berupa makan instansi, perlengkapan makan tidur dan mandi serta kebutuhan lainnya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017