Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat melakukan sejumlah terobosan untuk membangun kesadaran masyarakat tidak melakukan buang air besar sembarangan (BABS) melalui pembangunan kultur hidup sehat.

Terobosan tersebut membawa Kota Bogor kini mendapat penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2023 predikat Pratama dari Kementerian Kesehatan.

Wali Kota Bogor Bima Arya di Bogor, Kamis, mengatakan Pemkot Bogor secara sistematis terus berkomitmen menghilangkan perilaku BABS atau open defecation free (ODF), mulai dari lingkungan terkecil, RT/RW, kelurahan, kecamatan.

“Sebanyak 68 kelurahan atau seluruh kelurahan yang ada di Kota Bogor sudah mendeklarasikan komitmen mereka untuk terbebas dari perilaku BABS atau ODF," kata dia.

Baca juga: Komitmen bebas BABS, Pemkot Bogor pegang data by name by address
Baca juga: Pemkot Bogor kerahkan seluruh OPD target BABS 100 persen pada 2023

Dia menjelaskan bebas dari BABS menjadi indikator utama tingkat kesejahteraan dan kemajuan peradaban sebuah wilayah.

Menurut dia, BABS bukan saja soal penghargaan kota bersih, melainkan soal kemanusiaan.

Ia menyampaikan komitmen penanganan ODF di Kota Bogor tidak saja dituangkan dalam kebijakan Pemkot Bogor, baik dari penganggaran maupun infrastruktur, tetapi juga kultur masyarakat.

“Jadi, komitmen ini bukan hanya untuk mengejar penghargaan, tapi juga tekad untuk membangun sistem kesehatan. Harus bergerak bersama secara maksimal dan berkolaborasi,” kata Bima.

Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2023 predikat Pratama dari Kementerian Kesehatan secara langsung diserahkan Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan diterima Wali Kota Bogor Bima Arya serta disaksikan Menkes Budi Gunadi Sadikin di salah satu hotel di Jakarta, Selasa (28/11).

Baca juga: Lima tahun program IUWASH PLUS hadir di Kota Bogor

STBM Award merupakan ajang apresiasi atas keberhasilan daerah dalam upaya percepatan perubahan perilaku masyarakat hidup sehat dengan tidak ada lagi BABS.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan dalam upaya percepatan ODF, pihaknya juga melakukan inovasi dengan menghadirkan aplikasi Rereongan Akses Sanitasi Jamban Keluarga (Rasajaga).

“Di aplikasi Rasajaga, kami sudah ada data 'by name by address'. Kami juga dibantu para kepala organisasi perangkat daerah yang menjadi direktur ODF melakukan pendataan, pemicuan dan menggalang CSR untuk bantuan penanganan melalui pembangunan septic tank komunal dan lainnya,” kata dia.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023