Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Jawa Barat, hingga saat ini telah melatih sebanyak 2.100 pengusaha baru untuk kegiatan bidang pengembangan usaha.
"Dari 2.100 pengusaha baru, ada sekitar 1.400 yang sudah kami buatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal. Namun karena proses yang panjang, untuk sertifikasi halal baru rampung 500 pengusaha baru. Sisanya masih berjalan," kata Sekretaris DKUM Kota Depok Nani Zara, di Depok, Senin.
Untuk meningkatkan pangsa pasar, kata Nani Zara, mereka diberi kesempatan untuk menjajakan dagangannya di Alun-Alun Kota Depok.
Langkah tersebut dijalani oleh mereka sebagai sarana maupun media promosi pemasaran dari produk-produknya.
"Program WUB ini sudah masuk tahun ke-2 dan kegiatan promosi ini memang rutin dilaksanakan DKUM sebagai media pemasaran secara offline untuk WUB yang berada di 11 kecamatan," katanya.
Nani menyebut untuk gelaran produk UMKM di alun-alun didominasi oleh kuliner, ada 80 persen. Sisanya diisi oleh craft dan fashion.
"Gelar produk UMKM ini diharapkan bisa jadi ajang masyarakat umum untuk melihat produk-produk UMKM di masing-masing kecamatan. Ini juga menjadi strategi pemasaran secara offline, selain online yang juga telah dilakukannya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Dari 2.100 pengusaha baru, ada sekitar 1.400 yang sudah kami buatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal. Namun karena proses yang panjang, untuk sertifikasi halal baru rampung 500 pengusaha baru. Sisanya masih berjalan," kata Sekretaris DKUM Kota Depok Nani Zara, di Depok, Senin.
Untuk meningkatkan pangsa pasar, kata Nani Zara, mereka diberi kesempatan untuk menjajakan dagangannya di Alun-Alun Kota Depok.
Langkah tersebut dijalani oleh mereka sebagai sarana maupun media promosi pemasaran dari produk-produknya.
"Program WUB ini sudah masuk tahun ke-2 dan kegiatan promosi ini memang rutin dilaksanakan DKUM sebagai media pemasaran secara offline untuk WUB yang berada di 11 kecamatan," katanya.
Nani menyebut untuk gelaran produk UMKM di alun-alun didominasi oleh kuliner, ada 80 persen. Sisanya diisi oleh craft dan fashion.
"Gelar produk UMKM ini diharapkan bisa jadi ajang masyarakat umum untuk melihat produk-produk UMKM di masing-masing kecamatan. Ini juga menjadi strategi pemasaran secara offline, selain online yang juga telah dilakukannya," ujarnya.
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023