Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menggelar sosialisasi kepada para pedagang menjelang penertiban 58 lapak pedagang kaki lima(PKL) di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Camat Bojonggede Edi Suwito usai sosialisasi, Kamis, menjelaskan bahwa upaya penertiban puluhan lapak pedagang ini berkaitan dengan pekerjaan pembangunan jembatan layang atau sky bridge yang menghubungkan terminal dengan stasiun.
Kegiatan sosialisasi tersebut melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan dengan bahasan berupa pemberitahuan rencana dilakukannya penertiban sehingga para pedagang diharapkan bisa membongkar lapaknya secara mandiri.
Baca juga: Satpol PP agendakan penertiban ratusan lapak pedagang di kawasan Puncak Bogor
“Hari ini tahapan penyiapan sosialisasi untuk melakukan penataan yang memang bisa dilakukan oleh Pemkab Bogor sebelum nantinya Skybridge Bojonggede diresmikan,” ungkap Edi.
Menurut dia, selain untuk keperluan sky bridge, sebanyak 58 lapak PKL tersebut perlu ditertibkan karena mengambil sempadan jalan Bojonggede.
“Ini perlu ditata ulang ke depannya mau seperti apa, jika Bojonggede ini ingin nyaman maka kita nantinya melakukan penataan, mungkin penataan itu akan berkonsekuensi pada penertiban,” papar dia.
Meski begitu, Edi mengaku belum mengetahui kapan Sky Bridge Bojonggede diresmikan.
Baca juga: Deretan lapak PKL di Bojonggede hancur karena tertiup angin kencang
“Nanti keputusannya setelah rapat dilakukan. Kami belum bisa memutuskan. Karena disini kami hanya sebagai penyelenggara pelaksana, dan yang mungkin nanti berkompeten di sini adalah BPTJ, PUPR, PT KAI dan Dishub,” tutur Edi.
Proyek sky bridge dengan nilai pagu Rp16,5 miliar itu sepenuhnya dibiayai APBN melalui anggaran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tahun 2022. Adapun Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk pembebasan lahan.
Baca juga: Satpol PP siap tertibkan kawasan Stadion Pakansari dari PKL dan parkir liar
Jembatan layang penghubung terminal angkutan tipe C dengan Stasiun Bojonggede itu memiliki panjang 243 meter dan lebar tiga meter. Masing-masing sudutnya akan dilengkapi dengan area semacam aula.
Aula tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, lereng untuk penyandang disabilitas, toilet, dan mushala. Kemudian, khusus aula di bagian stasiun ada tambahan fasilitas berupa ruangan loket dan gerbang taping atau perekaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Camat Bojonggede Edi Suwito usai sosialisasi, Kamis, menjelaskan bahwa upaya penertiban puluhan lapak pedagang ini berkaitan dengan pekerjaan pembangunan jembatan layang atau sky bridge yang menghubungkan terminal dengan stasiun.
Kegiatan sosialisasi tersebut melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan dengan bahasan berupa pemberitahuan rencana dilakukannya penertiban sehingga para pedagang diharapkan bisa membongkar lapaknya secara mandiri.
Baca juga: Satpol PP agendakan penertiban ratusan lapak pedagang di kawasan Puncak Bogor
“Hari ini tahapan penyiapan sosialisasi untuk melakukan penataan yang memang bisa dilakukan oleh Pemkab Bogor sebelum nantinya Skybridge Bojonggede diresmikan,” ungkap Edi.
Menurut dia, selain untuk keperluan sky bridge, sebanyak 58 lapak PKL tersebut perlu ditertibkan karena mengambil sempadan jalan Bojonggede.
“Ini perlu ditata ulang ke depannya mau seperti apa, jika Bojonggede ini ingin nyaman maka kita nantinya melakukan penataan, mungkin penataan itu akan berkonsekuensi pada penertiban,” papar dia.
Meski begitu, Edi mengaku belum mengetahui kapan Sky Bridge Bojonggede diresmikan.
Baca juga: Deretan lapak PKL di Bojonggede hancur karena tertiup angin kencang
“Nanti keputusannya setelah rapat dilakukan. Kami belum bisa memutuskan. Karena disini kami hanya sebagai penyelenggara pelaksana, dan yang mungkin nanti berkompeten di sini adalah BPTJ, PUPR, PT KAI dan Dishub,” tutur Edi.
Proyek sky bridge dengan nilai pagu Rp16,5 miliar itu sepenuhnya dibiayai APBN melalui anggaran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tahun 2022. Adapun Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp4 miliar untuk pembebasan lahan.
Baca juga: Satpol PP siap tertibkan kawasan Stadion Pakansari dari PKL dan parkir liar
Jembatan layang penghubung terminal angkutan tipe C dengan Stasiun Bojonggede itu memiliki panjang 243 meter dan lebar tiga meter. Masing-masing sudutnya akan dilengkapi dengan area semacam aula.
Aula tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas eskalator, lereng untuk penyandang disabilitas, toilet, dan mushala. Kemudian, khusus aula di bagian stasiun ada tambahan fasilitas berupa ruangan loket dan gerbang taping atau perekaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023