Bekasi (Antara Megapolitan) - Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengimbau seluruh aparatur RT/RW setempat memaksimalkan operasional bank sampah untuk meminimalkan volume sampah rumah tangga yang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir sampah Sumurbatu.

"Pada 2017 ini kami akan mendorong bank sampah ada di seluruh RW dan RT di lingkungan warga Kota Bekasi. Kebijakan ini harus dimanfaatkan secara optimal oleh aparatur terkait," katanya di Bekasi, Senin.

Menurut dia, persoalan sampah di wilayah tersebut menjadi fokus utama pihaknya pada 2017 menyusul belum optimalnya sarana dan prasarana pengangkutan sampah yang dimiliki pemerintah setempat.

Berdasarkan data dari Dinas Kebersihan jumlah produksi sampah warga Kota Bekasi setiap harinya mencapai 1.500 ton.

Dari jumlah itu, hanya sekitar 60 persen sampah yang berhasil terangkut ke TPA Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, sementara sisanya menjadi sampah liar di pemukiman warga.

"Bank sampah dapat meminimalisasi sampah liar di lingkungan permukiman warga," katanya.

Ia mengatakan, untuk memaksimalkan peran bank sampah harus didukung oleh kepedulian masyarakat, sehingga RT maupun RW diminta aktif menggelakan gerakan pembuatan bank sampah tersebut.

"RT dan RW adalah penguasa wilayah, jika setiap RW atau RT terdapat bank sampah, maka persoalan sampah akan terselesaikan di tingkat bawah," katanya.

Pihaknya mengaku telah mengalokasikan dana Rp20 juta pada 2017 untuk setiap operasional bank sampah yang ada di lingkungan warga.

"Dana ini kita harapkan dapat menjadi stimulan bagi operasional bank sampah yang dikelola warga," katanya.

Menurut dia, bank sampah itu akan dilengkapi dengan alat pengolahan sampah organik menjadi pupuk yang kemudian akan dibeli pemerintah daerah untuk keperluan penghijauan.

Sementara sampah nonorganik bisa dijual warga kepada pengepul untuk dijadikan bijih plastik dan kembali diolah untuk produk kemasan dan sebagainya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017