Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat berkomitmen untuk meraih penghargaan Adipura tahun 2017 dengan melakukan pembenahan pada sejumlah kawasan yang menjadi penilaian para juri.

Kepala Kantor Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor Iwan Riyanto, di Bogor, Jumat, mengatakan pemantauan kedua (P2) untuk penghargaan Adipura akan dilakukan sekitar bulan Maret dan April 2017.

"Kami berupaya dapat lolos P2, beberapa tempat yang penilaian masih rendah akan kami benahi dan tingkatkan, sehingga nilainya dapat naik," kata Iwan.

Dia mengatakan, untuk lolos penilaian setiap kawasan harus mendapatkan nilai 73 poin. Ada beberapa kawasan yang menjadi lokasi penilaian mendapat nilai di bawah 75 poin seperti terminal, gedung perkantoran, TPA, pertokoan, dan pasar tradisional.

Ia menjelaskan, ada tiga indikator yang menjadi penilaian tim pada pemantauan kedua, yakni kebersihan, penghijauan dan pengolahan sampah.

Beberapa titik belum mencukupi nilai 73 poin, seperti di gedung balai kota dan DKP nilainya masih 72 poin.

"Balai kota pada saat P1 dapat nilai kurang dari 73, begitu juga DKP saat penilaian, sedang terjadi penghadangan truk sampah, jadi mempengaruhi penilaian," katanya lagi.

Titik lainnya yang menjadi penilaian adalah terminal. Terminal yang ditunjuk sebagai lokasi penilaian adalah Sub-Terminal Bubulak. Kondisi terminal yang jauh dari layak mendapat nilai rendah.

Menurut Iwan, persoalan terminal masih menjadi kendala. Terminal Baranangsiang setelah dikelola oleh swasta PT PGI tidak dapat diusulkan sebagai lokasi penilaian, sehingga pemerintah kota harus berupaya agar terminal dapat lolos penilaian.

"Rencananya awal 2017, ketika Terminal Baranangsiang direvitalisasi oleh PT PGI, maka seluruh aktivitas akan dipindahkan ke Sub-Terminal Bubulak, termasuk pos DLLAJ. Kami rekomendasikan Bubulak atau Terminal Merdeka yang akan jadi penilaian," katanya lagi.

Penilaian rendah juga terjadi di pertokoan, dan catatan tim pemantau, pertokoan tidak minim ruang terbuka hijau dan tempat sampah.

Begitu juga dengan tempat pembuangan akhir (TPA) yang dinilai ada TPA Galuga.

"TPA Galuga kendalanya adalah limbah air lindi belum maksimal tertangani. Rencana akan dibuat kolam penampungan air lindi sebelum P2 dimulai, sehingga pada saat P2 sudah ada perbaikan yang dapat meningkatkan penilaian," katanya lagi.

Iwan optimistis tahun 2017 Kota Bogor mampu meraih penghargaan Adipura dengan berbagai upaya yang dilakukan, baik pembenahan maupun pembinaan di masyarakat untuk menggalakkan lomba kebersihan setiap bulannya.

"Tahun 2015 kami berhasil meraih sertifikat Adipura, tahun ini kita targetkan penghargaan Adipura dapat diraih," katanya lagi.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta semua pihak terkait dapat berkoordinasi untuk mempersiapkan segala keperluan pada saat pemantau kedua Adipura.

"Awal tahun kami koordinasikan semua, kami lakukan pengecekan di TPA Galuga, dan terminal juga dipindahkan, sekaligus kantor-kantor bisa sambil jalan dibenahi," kata Bima lagi.

Bima mengatakan, sertifikat Adipura diberikan kepada daerah yang melakukan lompatan signifikan dalam pengelolaan lingkungan dan sampah. Nilai yang dicapai Kota Bogor tahun ini berselisih sedikit untuk meraih Piala Adipura.

"Untuk itu, Kota Bogor harus lebih optimistis lagi ke depannya. Hasil ini harus menjadi motivasi untuk tahun depan, agar Kota Bogor meraih Piala Adipura," kata Bima lagi.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016