Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang melakukan pengukuran di 30 titik lebih yang diduga area medan magnetik di Kecamatan Kutalimabaru, Deli Serdang.
"BMKG telah melakukan pengukuran areal dengan menggunakan peralatan Geomagnet PPM (Proton Preccsion Magnetometer), ada sebanyak 30 titik lebih dugaan awal adanya pengaruh medan magnetik di wilayah," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang Agus Riyanto kepada ANTARA di Medan, Senin.
Ia menyebutkan, penelitian awal ini yang dilakukan sejak pekan lalu bersama tim mendapatkan informasi kawasan tersebut bisa jadi memiliki kandungan tanah bersifat magnetis.
"Lalu percobaan beberapa kami lakukan seperti dengan menggunakan sepeda motor, sepeda maupun mobil itu semua naik ke atas," ucap Agus.
Baca juga: BMKG: Jawa Timur memasuki hari tanpa bayangan
Baca juga: Kabut asap dampak dari karhutla selimuti Kota Banjarmasin
Namun, penelitian ini Agus mengungkapkan bukan hanya kandungan besi saja yang tertarik ke atas melainkan pada botol air mineral.
"Kami jadi tertarik untuk melanjutkan penelitian ini, karena unsur air juga bisa tertarik ke atas," tuturnya.
Untuk itu, Agus mengatakan BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang masih menunggu alat dari Jakarta untuk mengukur gravitasi di wilayah tersebut.
"Untuk itu, kami akan melakukan kajian lebih lanjut dengan menunggu alat yang namanya gratifity meter, nah dari situ bisa terlihat apakah adanya gravitasi bumi atau magnet," ucapnya.
Baca juga: Kabut asap dampak dari karhutla selimuti Kota Banjarmasin
Sementara itu, Agus mengatakan adanya dugaan medan magnet tersebut tidak ada pengaruh yang signifikan bagi pengendara, hanya saja kalau terjadi kemacetan karena bisa bergerak sendiri.
"Untuk itu, nanti ada rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat terkait rambu pada pengendara," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada pengelola lahan lahan di PMS Puncak Marga Silima untuk dijadikan objek pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"BMKG telah melakukan pengukuran areal dengan menggunakan peralatan Geomagnet PPM (Proton Preccsion Magnetometer), ada sebanyak 30 titik lebih dugaan awal adanya pengaruh medan magnetik di wilayah," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang Agus Riyanto kepada ANTARA di Medan, Senin.
Ia menyebutkan, penelitian awal ini yang dilakukan sejak pekan lalu bersama tim mendapatkan informasi kawasan tersebut bisa jadi memiliki kandungan tanah bersifat magnetis.
"Lalu percobaan beberapa kami lakukan seperti dengan menggunakan sepeda motor, sepeda maupun mobil itu semua naik ke atas," ucap Agus.
Baca juga: BMKG: Jawa Timur memasuki hari tanpa bayangan
Baca juga: Kabut asap dampak dari karhutla selimuti Kota Banjarmasin
Namun, penelitian ini Agus mengungkapkan bukan hanya kandungan besi saja yang tertarik ke atas melainkan pada botol air mineral.
"Kami jadi tertarik untuk melanjutkan penelitian ini, karena unsur air juga bisa tertarik ke atas," tuturnya.
Untuk itu, Agus mengatakan BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang masih menunggu alat dari Jakarta untuk mengukur gravitasi di wilayah tersebut.
"Untuk itu, kami akan melakukan kajian lebih lanjut dengan menunggu alat yang namanya gratifity meter, nah dari situ bisa terlihat apakah adanya gravitasi bumi atau magnet," ucapnya.
Baca juga: Kabut asap dampak dari karhutla selimuti Kota Banjarmasin
Sementara itu, Agus mengatakan adanya dugaan medan magnet tersebut tidak ada pengaruh yang signifikan bagi pengendara, hanya saja kalau terjadi kemacetan karena bisa bergerak sendiri.
"Untuk itu, nanti ada rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat terkait rambu pada pengendara," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan rekomendasi kepada pengelola lahan lahan di PMS Puncak Marga Silima untuk dijadikan objek pariwisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023