Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Workshop Tata Kelola Festival Tradisi Junjung Pusako bersama Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Jambi Usung Tradisi Lokal Sarolangun ke Pentas Pertunjukan.

“Melalui workshop ini masyarakat di Kabupaten Sarolangun, khususnya seniman dan budayawan, diharapkan dapat lebih antusias mengenai pengelolaan Festival Junjung Pusako nantinya,” ujar Pelaksana Tugas Bupati Sarolangun Bachril Bakri dalam keterangannya, Kamis.

Hal ini didasari kekayaan tradisi di Kabupaten Sarolangun selayaknya disebarluaskan sehingga dikenal luas di Indonesia dan dipertahankan oleh generasi muda selanjutnya.

Salah satunya adat junjung pusako yang dilakukan oleh masyarakat Tanjung Gagak, Kecamatan Bathin VII, Sarolangun.

Ritual junjung pusako merupakan tradisi membersihkan pusaka leluhur yang terdiri dari keris, tanduk kerbau sebelah, tabung air minum, kain bathin, giring-giring, batu induk padi, dan tempat rambut putri susu tunggal.

Junjung pusako telah dilakukan secara turun temurun sejak masa lampau untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab karunia nikmat keberhasilan panen sekaligus persiapan untuk turun ke ladang di tahun mendatang.

Bachril mengemukakan, Pemerintah Kabupaten Sarolangun amat mendukung penuh penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi tahun  ini, termasuk juga Workshop Tata Kelola Festival Tradisi Junjung Pusako.

Bachril amat berharap, dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dapat membuat Kenduri Swarnabhumi 2023 lebih baik dan meriah ketimbang tahun sebelumnya.

“Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung Festival Junjung Pusako, terutama dari Kemendikbudristek,” kata Bachril.

Workhsop Tata Kelola Festival Tradisi Junjung Pusako menghadirkan para pemateri yang berkompeten di bidangnya yaitu Panen Ahli Indonesiana Dede Pramayoza, pelaku teater dan drama Fitri Noveri, serta pegiat komunitas seni budaya lokal Rony Putra.

Sedangkan para peserta workshop terdiri dari kalangan seniman, budayawan, komunitas tradisi, akademisi, maupun pemerhati adat.

Beberapa hal mengemuka dalam workhsop seperti kisah pengalaman Bang Keron tentang Festival Lereng Gunung Sago yang mengambil tradisi dan obyek-obyek budaya di Nagari.

Menurutnya, cerita masyarakat lokal tentang wilayah tersebut membantu promosi potensi aktivitas budaya yang berdampak pada alokasi anggaran nagari dalam pengembangan kebudayaan.

Festival Junjung Pusako rencananya dilaksanakan 26-27 September 2023 di Desa Tanjung Gagak, Kecamatan Bathin VII, Sarolangun, mengusung potensi adatnya.

Masyarakat desa tersebut dinilai masih memelihara dan melestarikan tradisi warisan budaya leluhurnya hingga sekarang.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023