Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menggelar Festival Mandi Safar untuk melestarikan budaya leluhur terdahulu sekaligus upaya mempromosikan budaya dan pariwisata Pulau Rupat.
"Saya mengapresiasi tokoh masyarakat Rupat Utara yang memiliki komitmen kuat untuk terus melestarikan budaya Mandi Safar," kata Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, pada acara Festival Mandi Safar di Pulau Rupat, Bengkalis, Rabu.
Pada kegiatan prosesi Mandi Safar itu diawali dengan menepuk tepung tawar 10 pasang anak-anak, yang dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis Bagus Santoso, pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat dan beberapa tamu undangan lain.
Baca juga: Sandiaga Uno nilai Desa Wisata Dayun Riau sebagai paket komplit
Kemudian, salah seorang tokoh masyarakat Bengkalis Azhar HS menyerahkan gayung dari tempurung kelapa kepada Wabup untuk memandikan 10 pasang anak-anak tersebut. Satu persatu anak-anak dimandikan dengan mengambil air bersumber sumur tua.
Menurut Wabup, saat ini ini kunjungan wisatawan ke Pulau Rupat meningkat, sehingga harus dibarengi dengan keramahtamahan masyarakat menyambut wisatawan yang berkunjung.
"Masyarakat Rupat Utara patut bersyukur, di mana objek wisata bahari menjadi destinasi favorit wisatawan untuk datang ke sini dan masyarakatnya harus menyambut wisatawan dengan sumringah dan ramah," ujar Bagus.
Baca juga: Desa wisata Koto Mesjid Riau terkenal dengan produk olahan ikan patin
Dia mengatakan Pulau Rupat merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bengkalis yang terkenal dengan keindahan pantainya. Di pulau yang berbatasan dengan Selat Malaka itu memiliki banyak destinasi pariwisata bahari, salah satunya Pantai Lapin.
"Keindahan Pantai Lapin tidak diragukan lagi karena pantai ini memiliki pasir putih yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Pulau Rupat, bahkan pantai ini ibarat Pantai Kuta-nya Sumatera," ujarnya.
Bagus meyakini dengan tingginya kunjungan wisatawan, peluang tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah ini, seperti jasa penginapan, usaha kuliner, oleh-oleh khas lokal, dan usaha lainnya.
Baca juga: Tiga pulau di Batam dikembangkan untuk Pariwisata
"Jika tamu merasa senang dan nyaman maka semakin bertambah maju destinasi wisata Rupat Utara, sehingga dampak positif terus mengalir bagi masyarakat setempat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Saya mengapresiasi tokoh masyarakat Rupat Utara yang memiliki komitmen kuat untuk terus melestarikan budaya Mandi Safar," kata Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, pada acara Festival Mandi Safar di Pulau Rupat, Bengkalis, Rabu.
Pada kegiatan prosesi Mandi Safar itu diawali dengan menepuk tepung tawar 10 pasang anak-anak, yang dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis Bagus Santoso, pejabat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat dan beberapa tamu undangan lain.
Baca juga: Sandiaga Uno nilai Desa Wisata Dayun Riau sebagai paket komplit
Kemudian, salah seorang tokoh masyarakat Bengkalis Azhar HS menyerahkan gayung dari tempurung kelapa kepada Wabup untuk memandikan 10 pasang anak-anak tersebut. Satu persatu anak-anak dimandikan dengan mengambil air bersumber sumur tua.
Menurut Wabup, saat ini ini kunjungan wisatawan ke Pulau Rupat meningkat, sehingga harus dibarengi dengan keramahtamahan masyarakat menyambut wisatawan yang berkunjung.
"Masyarakat Rupat Utara patut bersyukur, di mana objek wisata bahari menjadi destinasi favorit wisatawan untuk datang ke sini dan masyarakatnya harus menyambut wisatawan dengan sumringah dan ramah," ujar Bagus.
Baca juga: Desa wisata Koto Mesjid Riau terkenal dengan produk olahan ikan patin
Dia mengatakan Pulau Rupat merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bengkalis yang terkenal dengan keindahan pantainya. Di pulau yang berbatasan dengan Selat Malaka itu memiliki banyak destinasi pariwisata bahari, salah satunya Pantai Lapin.
"Keindahan Pantai Lapin tidak diragukan lagi karena pantai ini memiliki pasir putih yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Pulau Rupat, bahkan pantai ini ibarat Pantai Kuta-nya Sumatera," ujarnya.
Bagus meyakini dengan tingginya kunjungan wisatawan, peluang tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah ini, seperti jasa penginapan, usaha kuliner, oleh-oleh khas lokal, dan usaha lainnya.
Baca juga: Tiga pulau di Batam dikembangkan untuk Pariwisata
"Jika tamu merasa senang dan nyaman maka semakin bertambah maju destinasi wisata Rupat Utara, sehingga dampak positif terus mengalir bagi masyarakat setempat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023