Cikarang, Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan pengelolaan pemanfaatan jaringan fiber optik untuk 74 sekolahan negeri pada 2016.
"Pemanfaatan untuk menunjang fasilitas berbasis internet sebagai salah satu cara penunjang aktivitas siswa maupun sekolah," kata Kepala Diskominfo Kabupaten Bekasi, Hudaya di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Ia mengatkan hal ini merupakan langkah awal untuk memberikan fasilitas utama kepada anak didik, dan kedepannya akan membangun konten untuk elerning, agar berbasis internet.
Pemasangan konten elearning ini akan lebih diperuntukkan pada pelayanan sekolah dan instansi pemerintah daerah guna menunjang kinerja pegawainya.
Menurut dia pembangunan fasilitas fiber optik ini dimiliki oleh pemerintah daerah setempat bukan kemitraan oleh pihak ketiga. Dan baru pertama kali pemerintah daerah memiliki maupun mengelola sendiri fiber optik ini.
"Sedangkan Fiber Optik, cuma (kota) tempat lain milik pihak ketiga diantaranya Surabaya, Bandung, dan lain sebagainya cuma bedanya kita membangun sendiri," katanya.
Dalam kemajuan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat berharap pada tahun depan mendapatkan anggaran tambahan guna memberikan fasilitas sekolah dasar agar fiber optik ini juga dapat dinikmatinya.
Guna pemanfaatan fiber optik ini juga melihat anggaran yang ada. Dikarenakan pembangunan ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Dalam pemberian fasilitas untuk sekolah dasar ini baru dilakukan pengajuan anggaran.
Sementara itu Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bekasi, Benny Saputra membenarkan fiber optik sudah masuk ke sekolahan setingkat SMP, SMK, dan SMA yang totalnya 74 titik.
"Tetapi sering kali mendapatkan laporan dengan adanya fiber optik yang loss konek, untuk itu dilakukan peninjauan pemasangan kabel yang rusak," katanya.
Peninjauan ini mulai dari Kecamatan Cibitung, dikarenakan laporan diperoleh dari wilayah itu. Dan ternyata banyak ditemukan kabel yang rusak akibat galian irigasi.
Tentunya dengan adanya galian ini dapat merusak lapisan kabel dikarenakan tidak ada komunikasi dengan pengembang.
Tetapi guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan sekolahan maka dilakukan komunikasi agar mempertanggungjawabkan permasalahan ini.
Ia menambahkan secara penggunaan memang tidak berpengaruh kuat terhadap jaringan yang ada. Tetapi bila ini dibiarkan maka akan berakibat fatal dikarenakan dengan minimnya anggaran yang digunakan untuk pembangunan dan rusak oleh galian alat berat irigasi.
Meskipun kabel Fiber Optik tersebut rusak, tetapi layanan publik di kecamatan tidak terganggu. Apalagi, ia mencontohkan pembuatan e-KTP dengan menggunakan fiber optik, tidak ada masalah.
"Tentu itu tidak sebanding dengan program pemerintah daerah dalam memberikan kenyamanan dan fasilitas yang ada. Akibat yang ditimbulkan bukan saat ini bisa jadi dua hingga tiga tahun kedepan," katanya.
Dalam hal ini Diskominfo berjanji akan memperbaiki kabel yang rusak dan tidak beraturan usai pengerjaan pipa gas selesai. Mengenai proses tersebut, diperkirakan memakan waktu 3 sampai 4 hari.
Guna melakukan perbaikan kabel ini juga akan memastikan pemasangan di 11 kecamatan dengan jarak 150kilometer dapat terlaksana sebelum 10 Desember 2016.
"Sebelum 10 Desember 2016, Diskominfo menargetkan seluruh kecamatan di Kabipaten Bekasi kecamatan terkoneksi internet," kata Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Pemanfaatan untuk menunjang fasilitas berbasis internet sebagai salah satu cara penunjang aktivitas siswa maupun sekolah," kata Kepala Diskominfo Kabupaten Bekasi, Hudaya di Kabupaten Bekasi, Sabtu.
Ia mengatkan hal ini merupakan langkah awal untuk memberikan fasilitas utama kepada anak didik, dan kedepannya akan membangun konten untuk elerning, agar berbasis internet.
Pemasangan konten elearning ini akan lebih diperuntukkan pada pelayanan sekolah dan instansi pemerintah daerah guna menunjang kinerja pegawainya.
Menurut dia pembangunan fasilitas fiber optik ini dimiliki oleh pemerintah daerah setempat bukan kemitraan oleh pihak ketiga. Dan baru pertama kali pemerintah daerah memiliki maupun mengelola sendiri fiber optik ini.
"Sedangkan Fiber Optik, cuma (kota) tempat lain milik pihak ketiga diantaranya Surabaya, Bandung, dan lain sebagainya cuma bedanya kita membangun sendiri," katanya.
Dalam kemajuan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat berharap pada tahun depan mendapatkan anggaran tambahan guna memberikan fasilitas sekolah dasar agar fiber optik ini juga dapat dinikmatinya.
Guna pemanfaatan fiber optik ini juga melihat anggaran yang ada. Dikarenakan pembangunan ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Dalam pemberian fasilitas untuk sekolah dasar ini baru dilakukan pengajuan anggaran.
Sementara itu Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bekasi, Benny Saputra membenarkan fiber optik sudah masuk ke sekolahan setingkat SMP, SMK, dan SMA yang totalnya 74 titik.
"Tetapi sering kali mendapatkan laporan dengan adanya fiber optik yang loss konek, untuk itu dilakukan peninjauan pemasangan kabel yang rusak," katanya.
Peninjauan ini mulai dari Kecamatan Cibitung, dikarenakan laporan diperoleh dari wilayah itu. Dan ternyata banyak ditemukan kabel yang rusak akibat galian irigasi.
Tentunya dengan adanya galian ini dapat merusak lapisan kabel dikarenakan tidak ada komunikasi dengan pengembang.
Tetapi guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan sekolahan maka dilakukan komunikasi agar mempertanggungjawabkan permasalahan ini.
Ia menambahkan secara penggunaan memang tidak berpengaruh kuat terhadap jaringan yang ada. Tetapi bila ini dibiarkan maka akan berakibat fatal dikarenakan dengan minimnya anggaran yang digunakan untuk pembangunan dan rusak oleh galian alat berat irigasi.
Meskipun kabel Fiber Optik tersebut rusak, tetapi layanan publik di kecamatan tidak terganggu. Apalagi, ia mencontohkan pembuatan e-KTP dengan menggunakan fiber optik, tidak ada masalah.
"Tentu itu tidak sebanding dengan program pemerintah daerah dalam memberikan kenyamanan dan fasilitas yang ada. Akibat yang ditimbulkan bukan saat ini bisa jadi dua hingga tiga tahun kedepan," katanya.
Dalam hal ini Diskominfo berjanji akan memperbaiki kabel yang rusak dan tidak beraturan usai pengerjaan pipa gas selesai. Mengenai proses tersebut, diperkirakan memakan waktu 3 sampai 4 hari.
Guna melakukan perbaikan kabel ini juga akan memastikan pemasangan di 11 kecamatan dengan jarak 150kilometer dapat terlaksana sebelum 10 Desember 2016.
"Sebelum 10 Desember 2016, Diskominfo menargetkan seluruh kecamatan di Kabipaten Bekasi kecamatan terkoneksi internet," kata Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016