Komunitas Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) menegaskan komitmen untuk semakin fokus dalam upaya meningkatkan literasi digital warganet Indonesia di berbagai bidang.

Koordinator Japelidi Novi Kurnia di Jakarta, Rabu menuturkan sampai saat ini Japelidi masih tetap konsisten dengan kegiatan literasi digital dan akan selalu bersikap independen atas dasar kesukarelaan. 

Langkah ini diambil agar Japelidi tetap pada marwahnya sebagai komunitas yang berangkat dari niat untuk mengabdikan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat.

Novi mengatakan Japelidi sudah berkontribusi dalam berbagai kegiatan literasi digital baik yang dilakukan secara mandiri maupun berkolaborasi dengan berbagai pihak yang juga peduli pada literasi digital. 

Program tersebut antara lain berbagai penerbitan buku panduan literasi digital, program kampanye Lawan Hoax Covid-19, program Makin Cakap Digital yang bekerjasama dengan Siberkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta berbagai program literasi digital yang didukung oleh Konsulat Jenderal Amerika Serikat Surabaya.

"Kegiatan itu belum termasuk berbagai kegiatan seminar dan pelatihan baik yang langsung menggandeng Japelidi maupun yang melibatkan anggota-anggota kami yang memiliki kepakaran yang beragam," kata Novi.

Co Koordinator Japelidi Santi Indra Astuti menuturkan ke depan Japelidi sudah mengantongi beberapa program literasi digital yang sedang berjalan. 

Termasuk program penyusunan modul literasi digital untuk anak yang ditujukan bagi pembaca belia dan upaya penguatan literasi digital yang inklusif.  

Selain itu Santi menuturkan dari rakornas ini juga lahir 44 rencana program lain baik program penelitian, sosialisasi, hingga penyusunan kerangka kurikulum. Program tersebut terbagi dalam berbagai klaster topik seperti klaster pengasuhan digital, klaster pendidikan politik, atau klaster pencegahan dan penanggulangan pornografi. 

Sedangkan anggota Japelidi Devie Rahmawati mengatakan kami dari Klinik Digital Vokasi Universitas Indonesia (UI) merasa sangat terhormat dapat bergabung dalam Japelidi. 

Terinspirasi dari aktivisime masif Japelidi, Klinik Digital semenjak tahun 2018 turut melakukan edukasi dan sosialisasi seputar upaya mengelola kehidupan digital seperti game online, judi online, pinjol, etika dan budaya digital hingga radikalisme di ruang digital, sedikitnya di 20 provinsi, dengan memproduksi lebih dari 50 modul dan buku, yang sebagian sudah diterjemahkan dalam 10 bahasa daerah.

Japelidi adalah komunitas literasi digital yang beranggotakan 222 orang dari berbagai wilayah baik di Indonesia maupun di luar negeri. Para pegiat ini sebagian besar berasal dari latar belakang akademisi dan peneliti meskipun terdapat pula kalangan profesional di dalamnya. 

Dalam rakornas yang dikemas sebagai Lokakarya Penguatan Model Literasi Digital di Indonesia ini diikuti 85 anggota secara luring dan daring.

Sejumlah topik menjadi pokok pembahasan termasuk evaluasi program-program yang sudah dilakukan Japelidi sejak 2017 dan rencana program di masa mendatang.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023