Polres Sukabumi bersama unsur TNI menggelar simulasi pengamanan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 jika terjadi kondisi darurat seperti unjuk rasa yang berujung anarkis ataupun kericuhan lainnya.

"Simulasi ini merupakan latihan bersama antara Polri, TNI dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, jika pada pesta demokrasi yang dilaksanakan tahun depan terjadi gangguan keamanan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede di Sukabumi, Rabu.

Kegiatan simulasi pengamanan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dilaksanakan di depan gedung DPRD Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Wabup Sukabumi imbau seluruh ASN jaga netralitas di tahun politik

Menurut dia, pihaknya memiliki lokasi tersebut karena biasanya gedung dewan selalu menjadi sasaran unjuk rasa, sehingga simulasi yang melibatkan 500 personel gabungan terkesan nyata.

"Di mana, personel nantinya bisa melakukan tindakan-tindakan yang tepat, apabila ada terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kericuhan," ujarnya.

Pantauan di lokasi itu, kegiatan simulasi tersebut memperlihatkan adanya massa yang berunjuk rasa dari kubu yang kalah dalam pemilu. Massa tersebut kemudian ingin menerobos masuk ke gedung DPRD Kabupaten Sukabumi untuk menyampaikan kekecewaannya karena merasa dicurangi.

Baca juga: Polres Sukabumi Kota waspadai kejahatan siber jelang Pemilu

Ratusan personel yang siaga mencoba menahan massa agar tidak menerobos gedung dewan. Untuk menenangkan situasi yang sudah mulai panas, komandan tim pengamanan mencoba berkomunikasi dengan koordinator aksi agar yang masuk hanya perwakilan saja.

Tetapi massa menolak dan terjadilah aksi saling dorong antara pihak keamanan dan massa. Bahkan aksi yang awalnya berlangsung damai itu berujung kepada kericuhan. Massa yang semakin anarkis tersebut akhirnya diberikan tindakan tegas oleh personel keamanan gabungan untuk dibubarkan dan beberapa pengunjuk rasa yang menjadi provokator kericuhan ditangkap.

"Kami instruksikan kepada seluruh personel yang terlibat simulasi ini serius seperti kejadian nyata dengan maksud jangan sampai pada saat pengamanan nanti kita tidak siap dan serius, sehingga ada kemungkinan yang terjadi personel yang bertugas bingung untuk berbuat apa, bertanggung jawab kepada siapa," ujarnya.

Baca juga: Kapolda Jabar pantau kesiapan Kota Sukabumi hadapi Pemilu 2024

Maruly mengatakan meskipun berharap pada pemilu tahun depan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, namun pihaknya bersama TNI dan Pemkab Sukabumi siap memberikan jaminan keamanan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Di sisi lain, kata dia, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh isu atau berita yang belum jelas kebenarannya atau hoaks. Perbedaan pilihan pada pesta demokrasi merupakan hal yang biasa serta yang pasti akan ada yang menang maupun kalah dalam pemilu.
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023