Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Asep Wahyuwijaya alias Kang AW mengusulkan penyelenggaraan Debat Calon Presiden (Capres) di lingkungan kampus.

Kang AW di Bogor, Jawa Barat, Senin, menyebutkan bahwa usulan tersebut merupakan wujud penghormatan dan untuk menguji keyakinan para calon terhadap ilmu pengetahuan yang mesti menjadi basis dalam proses pembangunan ke depan.

"Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh apabila debat bakal calon presiden bisa dilaksanakan di kampus," ujar Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu.

Pertama, kata dia, pembangunan yang baik tidak bisa dilepaskan dari faktor riset atau kajian ilmiah, sehingga partisipasi kampus dalam kaitannya dengan rencana pembangunan nasional pun diharapkan bisa memberikan kontribusi pemikirannya sejak dini kepada para Bacapres.

"Dalam konteks ini, kita pun berharap bahwa agenda depolitisasi kampus produk orde baru pun bisa mulai dieliminasi, karena pada prinsipnya, menurut hemat saya, kelompok kaum terdidik atau masyarakat kampus tidak boleh dijauhkan dari politik dan kebijakan pemerintah sebaliknya justru pemikiran kampus harus mampu mengintervensi kebijakan pembangunan baik di tingkat daerah maupun nasional," paparnya.

Kedua, menurut dia debat Bacapres di kampus pun dapat meningkatkan perhatian mahasiswa terhadap politik dan pembangunan di negaranya. Karena para mahasisiwa saat ini yang ke depannya akan menjadi pemimpin di Republik Indonesia. 

Ketiga, ia menilai peran kampus sebagai institusi akademis memiliki kewenangan yang cukup absah (legitimated) dalam melakukan proses pengujian atau eksaminasi atas gagasan-gagasan yang hendak disampaikan oleh Bacapres. 

"Merujuk pada setidaknya alasan-alasan di atas, maka membuka ruang diskusi yang objektif dan berbasis keilmuan dari gagasan para Bacapres saya kira memiliki manfaat yang penting dan strategis dalam membangun tradisi demokrasi politik yang substantif," ujar Kang AW.

Ia mengaku sependapat dengan beberapa pihak yang menginginkan pelaksanaan debat atau diskusi tanpa dilengkapi atribut-atribut partai.

"Yang kita ingin uji itu kan kekayaan otentisitas gagasan tentang Indonesia dari para Bacapres bukan ramainya atribut parpol. Kalau Bacapres bisa melakukan debat di kampus, ke depannya barangkali bisa saja bakal calon kepala daerah pun melakukan hal yang sama. Jadi bukan cuma bisa obral janji yang tak berdasar atau melakukan pencitraan belaka," kata Kang AW yang juga Caleg DPR RI Partai NasDem.

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023