Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan areal sawah di sejumlah daerah sekitar Karawang selatan "menganggur" atau tidak bisa ditanami padi pada musim kemarau karena kesulitan air.
"Ya ada ratusan hektare sawah yang sudah tidak bisa ditanami pada musim kemarau ini, karena sulit mendapatkan air untuk mengairi areal sawah," kata Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Asep Hazar, di Karawang, Sabtu.
Ia menyebutkan kalau areal sawah yang tidak bisa ditanami pada musim kemarau ini di antaranya tersebar di wilayah Karawang selatan, seperti di Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru dan Kecamatan Telukjambe Barat.
Baca juga: Lebih dari 1.000 hektare sawah di Karawang dilanda kekeringan
Dikatakannya, kalau kekeringan di wilayah Karawang selatan itu tidak hanya mengakibatkan petani mendapatkan air untuk mengairi areal sawahnya. Namun juga telah mengakibatkan krisis air bersih.
Menurut dia, embung-embung yang ada di wilayah Karawang selatan sudah mengering pada musim kemarau panjang ini. Sehingga areal sawah tadah hujan yang ada di wilayah Karawang selatan kini tidak bisa ditanami lagi, karena kesulitan air untuk mengairi sawah.
Embung sendiri merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau air rembesan.
Atas kondisi itu, Asep Hazar menginginkan agar ke depan dilakukan pembuatan embung, untuk membantu petani menanam padi pada saat musim kemarau.
Baca juga: Lebih dari 1.000 hektare sawah di Karawang alami kekeringan
"Ke depan, kami ingin ada pembuatan embung di wilayah Karawang selatan dan wilayah Karawang utara. Sekarang kami masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan rencana pembuatan embung itu," kata dia.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang menyebutkan lebih dari 1.000 hektare areal persawahan mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak fenomena El Nino.
Areal sawah yang dilanda kekeringan tersebar di sejumlah kecamatan sekitar Karawang. Namun yang terbanyak berada di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya
Baca juga: Masyarakat bangun bendungan alternatif cegah sawah kekeringan di Bekasi
Untuk areal sawah di kecamatan lain yang mengalami kekeringan hanya per titik sawah.
Sedangkan sawah yang kekeringan di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya cukup luas, berada dalam satu kesatuan hamparan sawah.
Persawahan irigasi teknis di Karawang luasnya mencapai 83.021 hektare, persawahan irigasi setengah teknis seluas 3.852 hektare, persawahan irigasi sederhana seluas 4.165 hektare, dan persawahan tadah hujan seluas 3.273 hektare.
Areal sawah tadah hujan itu disebutkan Asep Hazar berpotensi tidak bisa ditanami karena kesulitan air pada musim kemarau.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Ya ada ratusan hektare sawah yang sudah tidak bisa ditanami pada musim kemarau ini, karena sulit mendapatkan air untuk mengairi areal sawah," kata Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Asep Hazar, di Karawang, Sabtu.
Ia menyebutkan kalau areal sawah yang tidak bisa ditanami pada musim kemarau ini di antaranya tersebar di wilayah Karawang selatan, seperti di Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru dan Kecamatan Telukjambe Barat.
Baca juga: Lebih dari 1.000 hektare sawah di Karawang dilanda kekeringan
Dikatakannya, kalau kekeringan di wilayah Karawang selatan itu tidak hanya mengakibatkan petani mendapatkan air untuk mengairi areal sawahnya. Namun juga telah mengakibatkan krisis air bersih.
Menurut dia, embung-embung yang ada di wilayah Karawang selatan sudah mengering pada musim kemarau panjang ini. Sehingga areal sawah tadah hujan yang ada di wilayah Karawang selatan kini tidak bisa ditanami lagi, karena kesulitan air untuk mengairi sawah.
Embung sendiri merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau air rembesan.
Atas kondisi itu, Asep Hazar menginginkan agar ke depan dilakukan pembuatan embung, untuk membantu petani menanam padi pada saat musim kemarau.
Baca juga: Lebih dari 1.000 hektare sawah di Karawang alami kekeringan
"Ke depan, kami ingin ada pembuatan embung di wilayah Karawang selatan dan wilayah Karawang utara. Sekarang kami masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan rencana pembuatan embung itu," kata dia.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang menyebutkan lebih dari 1.000 hektare areal persawahan mengalami kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak fenomena El Nino.
Areal sawah yang dilanda kekeringan tersebar di sejumlah kecamatan sekitar Karawang. Namun yang terbanyak berada di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya
Baca juga: Masyarakat bangun bendungan alternatif cegah sawah kekeringan di Bekasi
Untuk areal sawah di kecamatan lain yang mengalami kekeringan hanya per titik sawah.
Sedangkan sawah yang kekeringan di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya cukup luas, berada dalam satu kesatuan hamparan sawah.
Persawahan irigasi teknis di Karawang luasnya mencapai 83.021 hektare, persawahan irigasi setengah teknis seluas 3.852 hektare, persawahan irigasi sederhana seluas 4.165 hektare, dan persawahan tadah hujan seluas 3.273 hektare.
Areal sawah tadah hujan itu disebutkan Asep Hazar berpotensi tidak bisa ditanami karena kesulitan air pada musim kemarau.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023