Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Jawa Barat, memastikan rencana restorasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi dalam rangka penanggulagan banjir tengah dalam proses pembahasan.

"Kami masih menjalin komunikasi intensif dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) terkait kegiatan restorasi DAS Kali Bekasi," kata Kepala Bidang Perencanaan Disbimarta Kota Bekasi Sugiyono di Bekasi, Kamis.

Hal itu dikatakannya untuk menjawab pertanyaan dari sejumlah warga korban banjir yang selama ini berdomisili di bantaran Kali Bekasi terkait lambatnya proses pengentasan banjir di lingkungan mereka.

Sugiyono mengakui, banjir di bantaran Kali Bekasi merupakan persoalan klasik yang hingga kini belum terpecahkan oleh pemerintah.

"DAS Kali Bekasi merupakan salah satu dari 49 titik banjir yang harus kami selesaikan hingga 2018," katanya.

Sedikitnya 20 perumahan di kawasan bantaran Kali Bekasi selama ini kerap dilanda banjir akibat luapan sungai yang airnya berasal dari kiriman di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Dikatakan Sugiyono, proyek restorasi Kali Bekasi merupakan agenda besar yang saat ini tengah dibahas pihaknya bersama BBWSCC di bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Selama ini kami sulit mengintervensi kegiatan di DAS Kali Bekasi, sebab kawasan itu merupakan ranah dari BBWSCC," katanya.

Namun dia memastikan, koordinasi yang dilakukan kedua instansi itu berjalan dengan baik dalam melakukan pembahasan rencana restorasi tersebut.

"Saat ini wacana restorasi itu sudah memasuki tahapan penyelesaian Detail Engenering Detail (DED) bersama Dinas Tata Kota Bekasi dan Dinas Bimarta Kota Bekasi," katanya.

Proyek restorasi yang dimaksud meliputi normalisasi aliran sungai dengan mengeruk sedimentasi yang selama ini mengakibatkan luapan air ke perumahan warga.

"BBWSCC saat ini sedang melakukan kajian terhadap Kali Bekasi terkait konsep restorasi dan ada juga kajian Analisa Dampak Lingkungan (Amdal). Kita juga berikan masukan kepada mereka berkaitan dengan tingkat sedimentasi yang tinggi serta kemampuan Kali Bekasi dalam menampung air yang sudah sangat terbatas," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga sedang memetakan sejumlah titik di bantaran sungai untuk dilakukan penertiban bangunan liar sehingga permukaan air bisa lebih luas.

BBWSCC, kata dia, juga akan melakukan penguatan tanggul di sepanjang DAS Kali Bekasi dari kawasan hulu maupun hilir,

"Kerja sama ini harus kita lakukan, sebab butuh anggaran yang besar. Tidak mungkin Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi dalam setahun mampu menutupi besaran anggaran proyek restorasi tersebut," katanya.

Namun demikian Sugiyono belum bisa memastikan kapan proyek tersebut akan terealisasi.

"Yang jelas, sampai saat ini proses tahapannya masih berjalan. Waktunya kapan, kami belum konfirmasi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016