Depok (Antara Megapolitan) - Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah Kongres ke-3 Vokasi seluruh Indonesia untuk membahas permasalahan-permasalahan yang ada didunia pendidikan tersebut.
"Forum ini akan membahas upaya revitalisasi dan penguatan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia guna menunjang program pemerintah dan peningkatan efisiensi dunia usaha," kata Ketua Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), Sigit Pranowo Hadiwardoyo di Auditorium Baru Vokasi UI Depok, Senin.
Untuk itu katanya perlu adanya pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) bagi pendidikan vokasi, Penyelenggaraan uji sertifikasi kompetensi profesi bagi para dosen dan mahasiswa di pendidikan vokasi, serta penyelenggaraan seleksi mahasiswa baru bersama dan publikasinya.
Saat ini terdapat 192 peserta dari 40 universitas penyelenggara program vokasi/diploma di Indonesia, diantaranya adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Diponegoro.
Pembukaan acara dihadiri oleh Wakil Rektor I Prof Bambang Wibawarta dan Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Dr Totok Prasetyo.
Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) adalah jejaring antar universitas penyelenggara program pendidikan vokasi di Indonesia yang bertujuan membangun sinergi dan komunikasi antarlembaga pendidikan vokasi.
Dikatakannya pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi progam diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan dan jenjangnya dapat dilaksanakan hingga sarjana terapan, magister terapan, dan doktor terapan.
Sigit mengatakan pendidikan vokasi tentu saja akan menuai sukses bila melibatkan industri yang ada di suatu wilayah.
Kerja sama antara institusi pendidikan dan industri sangat menentukan keberhasilan pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan Tinggi termasuk pendidikan tinggi vokasi di dalamnya.
Saat ini FPTVI terdiri dari 78 anggota dengan ketua Prof Sigit Pranowo Hadiwardoyo yang juga merupakan Direktur Program Pendidikan Vokasi UI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Forum ini akan membahas upaya revitalisasi dan penguatan pendidikan vokasi di seluruh Indonesia guna menunjang program pemerintah dan peningkatan efisiensi dunia usaha," kata Ketua Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI), Sigit Pranowo Hadiwardoyo di Auditorium Baru Vokasi UI Depok, Senin.
Untuk itu katanya perlu adanya pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) bagi pendidikan vokasi, Penyelenggaraan uji sertifikasi kompetensi profesi bagi para dosen dan mahasiswa di pendidikan vokasi, serta penyelenggaraan seleksi mahasiswa baru bersama dan publikasinya.
Saat ini terdapat 192 peserta dari 40 universitas penyelenggara program vokasi/diploma di Indonesia, diantaranya adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Diponegoro.
Pembukaan acara dihadiri oleh Wakil Rektor I Prof Bambang Wibawarta dan Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Dr Totok Prasetyo.
Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) adalah jejaring antar universitas penyelenggara program pendidikan vokasi di Indonesia yang bertujuan membangun sinergi dan komunikasi antarlembaga pendidikan vokasi.
Dikatakannya pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi progam diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan dan jenjangnya dapat dilaksanakan hingga sarjana terapan, magister terapan, dan doktor terapan.
Sigit mengatakan pendidikan vokasi tentu saja akan menuai sukses bila melibatkan industri yang ada di suatu wilayah.
Kerja sama antara institusi pendidikan dan industri sangat menentukan keberhasilan pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan Tinggi termasuk pendidikan tinggi vokasi di dalamnya.
Saat ini FPTVI terdiri dari 78 anggota dengan ketua Prof Sigit Pranowo Hadiwardoyo yang juga merupakan Direktur Program Pendidikan Vokasi UI.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016