Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menerima masukan soal penanganan stunting dari berbagai pihak, seperti komunitas. organisasi profesi, selain juga mendapat banyak laporan dari kecamatan maupun kelurahan terkait permasalahan kekerdilan pada anak tersebut.
"Masukan, informasi dan laporan yang kami terima, menjadi bahan untuk kita semua memperbaiki dan menindaklanjutinya agar anak-anak Kota Bogor berkualitas, terhindar dari stunting guna mendukung bonus demografi dalam menyongsong Generasi Emas 2045," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Ia mengaku, mendapat masukkan mengenai penanganan stunting saat menggelar rapat koordinasi percepatan penurunan stunting tingkat Kota Bogor, Rabu (14/6) yang dihadiri dihadiri perangkat daerah terkait dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, perwakilan komunitas, asosiasi dan organisasi profesi sebagai wujud kolaborasi dalam percepatan penanganan kekerdilan pada anak di daerah itu.
Baca juga: Wali Kota Bogor ajak POW berkolaborasi tangani stunting dan thalasemia
Baca juga: Pemkot Bogor gandeng IPB atasi stunting melalui Go-Roasting
Syarifah menyampaikan apresiasi atas rencana yang telah dipersiapkan maupun aksi yang telah dilaksanakan sesuai dengan profesi masing-masing untuk memberikan penyuluhan, sosialisasi, edukasi, informasi dan apapun terkait percepatan penanganan stunting kepada masyarakat.
Upaya yang dilakukan Pemkot Bogor, kata dia, tidak hanya menangani masalah stunting yang telah ada, namun mencegah jangan sampai kasus kekerdilan pada anak terjadi di masa mendatang di daerah ini.
"Jadi kita harapkan 'zero new stunting'. Kita saling belajar, inovasi-inovasi dari kecamatan atau dari pihak lain mungkin bisa direplikasi oleh kecamatan atau yang lainnya, seperti Pusat Kontrol Stunting (Puskoting) yang bisa digunakan sebagai pusat untuk monitor atau saat penimbangan balita bisa diberikan bantuan atau sebagainya hingga menjadi sarana evaluasi melengkapi penerapan aplikasi," ujar Syarifah.
Baca juga: Puskesmas 32 kota dan Alfamart target imunisasi polio 10.000 balita
Syarifah meminta kepada semua pihak yang terlibat agar data yang ada terus perbaiki, termasuk di dalamnya data update saat penimbangan balita yang nantinya akan dilaporkan ke pusat dan dikomparasi dengan data yang dimiliki pusat.
Selanjutnya untuk wilayah kecamatan dan kelurahan diminta untuk mempersiapkan secara maksimal penimbangan balita di bulan Agustus agar diperoleh data terbaru dan riil.
"Cek dan lihat kelurahan-kelurahan di wilayahnya yang bisa didorong menjadi kelurahan zero stunting," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Masukan, informasi dan laporan yang kami terima, menjadi bahan untuk kita semua memperbaiki dan menindaklanjutinya agar anak-anak Kota Bogor berkualitas, terhindar dari stunting guna mendukung bonus demografi dalam menyongsong Generasi Emas 2045," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Ia mengaku, mendapat masukkan mengenai penanganan stunting saat menggelar rapat koordinasi percepatan penurunan stunting tingkat Kota Bogor, Rabu (14/6) yang dihadiri dihadiri perangkat daerah terkait dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, perwakilan komunitas, asosiasi dan organisasi profesi sebagai wujud kolaborasi dalam percepatan penanganan kekerdilan pada anak di daerah itu.
Baca juga: Wali Kota Bogor ajak POW berkolaborasi tangani stunting dan thalasemia
Baca juga: Pemkot Bogor gandeng IPB atasi stunting melalui Go-Roasting
Syarifah menyampaikan apresiasi atas rencana yang telah dipersiapkan maupun aksi yang telah dilaksanakan sesuai dengan profesi masing-masing untuk memberikan penyuluhan, sosialisasi, edukasi, informasi dan apapun terkait percepatan penanganan stunting kepada masyarakat.
Upaya yang dilakukan Pemkot Bogor, kata dia, tidak hanya menangani masalah stunting yang telah ada, namun mencegah jangan sampai kasus kekerdilan pada anak terjadi di masa mendatang di daerah ini.
"Jadi kita harapkan 'zero new stunting'. Kita saling belajar, inovasi-inovasi dari kecamatan atau dari pihak lain mungkin bisa direplikasi oleh kecamatan atau yang lainnya, seperti Pusat Kontrol Stunting (Puskoting) yang bisa digunakan sebagai pusat untuk monitor atau saat penimbangan balita bisa diberikan bantuan atau sebagainya hingga menjadi sarana evaluasi melengkapi penerapan aplikasi," ujar Syarifah.
Baca juga: Puskesmas 32 kota dan Alfamart target imunisasi polio 10.000 balita
Syarifah meminta kepada semua pihak yang terlibat agar data yang ada terus perbaiki, termasuk di dalamnya data update saat penimbangan balita yang nantinya akan dilaporkan ke pusat dan dikomparasi dengan data yang dimiliki pusat.
Selanjutnya untuk wilayah kecamatan dan kelurahan diminta untuk mempersiapkan secara maksimal penimbangan balita di bulan Agustus agar diperoleh data terbaru dan riil.
"Cek dan lihat kelurahan-kelurahan di wilayahnya yang bisa didorong menjadi kelurahan zero stunting," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023