Bogor, 11/8 (ANTARA) - Tim Reaksi Cepat Kabupaten Bogor menyiagakan 100 personel dalam operasi pengamanan selama Lebaran 2012.
"Seluruh personel kami siagakan, ada 100 orang, semua "stanby" selama Lebaran," kata Kepala TRC Kabupaten Bogor Budi Aksomo di Bogor, Sabtu.
Ia mengatakan kewaspadaan TRC meliputi penanggulangan bencana alam, maupun kecelakaan di lokasi wisata alam ataupun lalu lintas.
Menurut dia, selama Lebaran potensi bencana dan kerawanan kecelakaan sering terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor.
Kerawanan bencana juga dapat terjadi di jalur mudik seperti di kawasan Puncak, Jonggol atau daerah lainnya di Kabupaten Bogor yang memang menjadi jalur perlintasan para pemudik.
"Kami siaga dalam bentuk apapun, mulai dari personel, peralatan dan penanggulangan bencana. Semua tim disebar ada yang ditempatkan ditiap-tiap pos PAM, ada juga yang siaga di markas BPBD," katanya.
Budi mengatakan sejauh ini potensi kerawanan bencana alam masih minim mengingat kondisi di wilayah Bogor jarang hujan.
Namun, lanjut dia, yang perlu diwaspadai adalah musibah kebakaran yang rawan terjadi saat libur Lebaran.
"Umumnya orang-orang pada mudik, rumah ditinggal kosong. Potensi kebakaran cukup besar terjadi," katanya.
Selain itu, kecelakaan di jalur mudik juga rawan terjadi. Begitu juga kecelakaan di lokasi wisata alam. Oleh karena itu, TRC menyiapkan seluruh personel lengkap dengan sarana dan prasarana mobilisasi anggota dalam menanggulangi bencana.
Terkait ancaman kekeringan, Budi menyebutkan, sudah ada beberapa wilayah yang melapor adanya kesulitan air bersih seperti di wilayah Cariu, Parung dan Megamendung.
"Sudah ada yang melapor, tapi semua sudah diatasi, apalagi tiga hari lalu hujan gede datang, jadi tidak terlalu mengkhawatirkan," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Seluruh personel kami siagakan, ada 100 orang, semua "stanby" selama Lebaran," kata Kepala TRC Kabupaten Bogor Budi Aksomo di Bogor, Sabtu.
Ia mengatakan kewaspadaan TRC meliputi penanggulangan bencana alam, maupun kecelakaan di lokasi wisata alam ataupun lalu lintas.
Menurut dia, selama Lebaran potensi bencana dan kerawanan kecelakaan sering terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor.
Kerawanan bencana juga dapat terjadi di jalur mudik seperti di kawasan Puncak, Jonggol atau daerah lainnya di Kabupaten Bogor yang memang menjadi jalur perlintasan para pemudik.
"Kami siaga dalam bentuk apapun, mulai dari personel, peralatan dan penanggulangan bencana. Semua tim disebar ada yang ditempatkan ditiap-tiap pos PAM, ada juga yang siaga di markas BPBD," katanya.
Budi mengatakan sejauh ini potensi kerawanan bencana alam masih minim mengingat kondisi di wilayah Bogor jarang hujan.
Namun, lanjut dia, yang perlu diwaspadai adalah musibah kebakaran yang rawan terjadi saat libur Lebaran.
"Umumnya orang-orang pada mudik, rumah ditinggal kosong. Potensi kebakaran cukup besar terjadi," katanya.
Selain itu, kecelakaan di jalur mudik juga rawan terjadi. Begitu juga kecelakaan di lokasi wisata alam. Oleh karena itu, TRC menyiapkan seluruh personel lengkap dengan sarana dan prasarana mobilisasi anggota dalam menanggulangi bencana.
Terkait ancaman kekeringan, Budi menyebutkan, sudah ada beberapa wilayah yang melapor adanya kesulitan air bersih seperti di wilayah Cariu, Parung dan Megamendung.
"Sudah ada yang melapor, tapi semua sudah diatasi, apalagi tiga hari lalu hujan gede datang, jadi tidak terlalu mengkhawatirkan," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012