Komisi IV DPRD Kota Bogor, Jawa Barat meminta Dinas Kesehatan setempat untuk memaksimalkan keberadaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang tahun ini akan renovasi Labkesda dengan anggaran Rp3,1 miliar.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Bogor, Kamis, usai rapat kerja Komisi IV DPRD Kota Bogor dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor agenda pembahasan kinerja dinas, terkait pekerjaan fisik, di gedung dewan setempat pelayanan kesehatan publik perlu lebih optimal setelah ini.
"Kami melihat sejak dulu ini kita punya Labkesda tapi tidak dimaksimalkan. Saat COVID-19 lalu pun, yang banyak digunakan laboratorium swasta, padahal kita punya labkesda. Nah dengan adanya pembangunan ini kami harap nantinya Labkesda bisa dimaksimalkan," ujar Akhmad Saeful.
Baca juga: DPRD bersama Pemkot Bogor bahas rencana induk pembangunan Museum Pajajaran
Lebih lanjut, Akhmad Saeful menekankan dengan dimaksimalkannya Labkesda, maka akan meningkat pula pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat. Tentunya, ini pun sejalan dengan RPJMD Kota Bogor dari sektor kesehatan.
"Kita tahu ini sudah tahun terakhir wali kota. Maka pemenuhan janji di RPJMD itu sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan begitu, keberadaan labkesda dan peningkatan pelayanan juga harus dimaksimalkan sesuai janji di RPJMD," tegasnya.
Berdasarkan hasil rapat tadi, Komisi IV DPRD berkomitmen untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap pembangunan sarana kesehatan. Khususnya untuk Labkesda Kota Bogor yang diharapkan menjadi sistem ketahanan kesehatan warga Kota Bogor.
Bangunan diharapkan sesuai dengan standarisasi bangunan kesehatan dan sesuai dengan standarisasi Kementerian Kesehatan dan yang terpenting pekerjaan ini tidak mangkrak karena anggaran ini dari APBN, jangan sampai pengerjaan fisik tidak sesuai standarisasi yang bisa berakibat tidak mendapatkan anggaran lagi.
Baca juga: DPRD Kota Bogor setujui Perda Ramah HAM
Terakhir, Akhmad Saeful juga meminta Dinkes Kota Bogor untuk segera menyiapkan tata kelola Labkesda Kota Bogor sehingga setelah pembangunan selesai dikerjakan, operasional bisa langsung dijalankan secara maksimal.
"Harus mulai dihitung itu potensi pendapatan dan biaya operasional," katanya.
Bak gayung bersambut, Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena, menjelaskan dalam rapat tersebut, keberadaan Labkesda Kota Bogor memang direncanakan untuk menjadi benchmark laboratorium se-Indonesia.
Sebab, saat ini, Labkesda Kota Bogor memiliki keunggulan dari segi dokumentasi, sehingga dengan adanya pembangunan Labkesda yang dianggarkan melalui APBD, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga: DPRD Kota Bogor segera bentuk pansus Raperda Pelayanan Haji
Tak hanya itu, Labkesda Kota Bogor juga sudah tersertifikasi ISO dan layanannya bukan hanya laboratorium klinik, tapi juga layanan laboratorium kesehatan masyarakat.
"Nah ke depan kita berharap dengan terbangunnya Labkesda ini bisa mampu melakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan Kemenkes. Karena kita SDM sudah ada, maka kita akan maksimalkan potensi Labkesda ini yang akan menjadi standar nasional," jelas Erna.
Menurutnya, berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Bogor, dengan adanya pembangunan Labkesda maka dapat memberikan potensi pendapatan sebesar Rp2 miliar atau dua kali lipat pendapatan selama ini.
"Ke depan kami akan memaksimalkan potensi pendapatan Labkesda dari pemeriksaan kualitas air di sarana2 hotel, jasa boga dan lainnya. Sehingga potensi pendapatan bisa naik dua kali lipat atau sekitar Rp2 miliar," demikian Erna Nuraena.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kota Bogor, Kamis, usai rapat kerja Komisi IV DPRD Kota Bogor dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor agenda pembahasan kinerja dinas, terkait pekerjaan fisik, di gedung dewan setempat pelayanan kesehatan publik perlu lebih optimal setelah ini.
"Kami melihat sejak dulu ini kita punya Labkesda tapi tidak dimaksimalkan. Saat COVID-19 lalu pun, yang banyak digunakan laboratorium swasta, padahal kita punya labkesda. Nah dengan adanya pembangunan ini kami harap nantinya Labkesda bisa dimaksimalkan," ujar Akhmad Saeful.
Baca juga: DPRD bersama Pemkot Bogor bahas rencana induk pembangunan Museum Pajajaran
Lebih lanjut, Akhmad Saeful menekankan dengan dimaksimalkannya Labkesda, maka akan meningkat pula pelayanan kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat. Tentunya, ini pun sejalan dengan RPJMD Kota Bogor dari sektor kesehatan.
"Kita tahu ini sudah tahun terakhir wali kota. Maka pemenuhan janji di RPJMD itu sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan begitu, keberadaan labkesda dan peningkatan pelayanan juga harus dimaksimalkan sesuai janji di RPJMD," tegasnya.
Berdasarkan hasil rapat tadi, Komisi IV DPRD berkomitmen untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap pembangunan sarana kesehatan. Khususnya untuk Labkesda Kota Bogor yang diharapkan menjadi sistem ketahanan kesehatan warga Kota Bogor.
Bangunan diharapkan sesuai dengan standarisasi bangunan kesehatan dan sesuai dengan standarisasi Kementerian Kesehatan dan yang terpenting pekerjaan ini tidak mangkrak karena anggaran ini dari APBN, jangan sampai pengerjaan fisik tidak sesuai standarisasi yang bisa berakibat tidak mendapatkan anggaran lagi.
Baca juga: DPRD Kota Bogor setujui Perda Ramah HAM
Terakhir, Akhmad Saeful juga meminta Dinkes Kota Bogor untuk segera menyiapkan tata kelola Labkesda Kota Bogor sehingga setelah pembangunan selesai dikerjakan, operasional bisa langsung dijalankan secara maksimal.
"Harus mulai dihitung itu potensi pendapatan dan biaya operasional," katanya.
Bak gayung bersambut, Sekretaris Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena, menjelaskan dalam rapat tersebut, keberadaan Labkesda Kota Bogor memang direncanakan untuk menjadi benchmark laboratorium se-Indonesia.
Sebab, saat ini, Labkesda Kota Bogor memiliki keunggulan dari segi dokumentasi, sehingga dengan adanya pembangunan Labkesda yang dianggarkan melalui APBD, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga: DPRD Kota Bogor segera bentuk pansus Raperda Pelayanan Haji
Tak hanya itu, Labkesda Kota Bogor juga sudah tersertifikasi ISO dan layanannya bukan hanya laboratorium klinik, tapi juga layanan laboratorium kesehatan masyarakat.
"Nah ke depan kita berharap dengan terbangunnya Labkesda ini bisa mampu melakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan Kemenkes. Karena kita SDM sudah ada, maka kita akan maksimalkan potensi Labkesda ini yang akan menjadi standar nasional," jelas Erna.
Menurutnya, berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan oleh Dinkes Kota Bogor, dengan adanya pembangunan Labkesda maka dapat memberikan potensi pendapatan sebesar Rp2 miliar atau dua kali lipat pendapatan selama ini.
"Ke depan kami akan memaksimalkan potensi pendapatan Labkesda dari pemeriksaan kualitas air di sarana2 hotel, jasa boga dan lainnya. Sehingga potensi pendapatan bisa naik dua kali lipat atau sekitar Rp2 miliar," demikian Erna Nuraena.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023