Universitas Indonesia (UI) meraih skor lima bintang pada Healthy University Rating System (HURS) 2022 dari ASEAN University Network-Health Promotion Network (Baca juga: UI Raih Overall Score Tertinggi Asesmen AUN-QA).

Sertifikat dan piala penghargaan itu diserahkan oleh Dean Faculty of Graduate Studies Chair of the Committee on HURS Development Prof Chartchalerm Isarankura-Na-Ayudhya kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI  Prof Abdul Haris.

"Penghargaan ini diraih karena UI berhasil mendapatkan total 1.000 poin pada tiga aspek yang dijadikan indikator penilaian, " kata Abdul Haris di Kampus UI Depok, Jumat.

Tiga aspek tersebut yaitu System and Infrastructure (400 poin), Zero Tolerance Areas (300 poin), dan Health Promotion Areas (300 poin). Ketiga aspek tersebut mencakup 42 pertanyaan penilaian mandiri berdasarkan 22 area yang tercantum dalam Healthy University Framework (HUF).

Baca juga: FKUI menjalin kerja sama dengan Fujita Health University Jepang

Pada penilaian yang berlangsung selama 16 Agustus – 15 November 2022 UI dinyatakan memiliki kebijakan serta praktik promosi kesehatan yang komprehensif untuk menjadi universitas yang sehat.

HURS dikembangkan berdasarkan HUF dari AUN-HPN yang mendukung anggotanya untuk mengembangkan dan menerapkan pendekatan menyeluruh untuk kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan, di lingkungan kampus.

Setiap anggota dapat berbagi pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya, untuk membangun kapasitas promosi kesehatan dan mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan kesehatan umum di wilayah terkait.

Dalam rangka memperluas area kerja sama, pada pertemuan tersebut juga dibahas potensi kolaborasi yang dapat terjalin antara UI dan Mahidol University, terutama dalam pengembangan teknologi kesehatan.

Baca juga: BBPKH Beri Pelatihan Manajemen Penyakit Zoonotik

"Kami menyambut baik Mahidol University untuk berkolaborasi dan bekerja sama, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan," katanya.

“Kita dapat menjalankan program bersama, seperti pertukaran pelajar, kolaborasi riset, serta berbagai program lainnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing global,” ujar Abdul Haris.

Vice President for International Relations and Corporate Communication Mahidol University, Assoc Prof Nopraenue Sajjarax Dhirathiti menyampaikan bahwa ketertarikan kerja sama dengan Universitas Indonesia didasari kemajuan teknologi kesehatan yang cukup pesat. Ia berharap kerja sama yang akan terjalin dapat meningkatkan pemanfaatan teknologi kesehatan di kedua universitas.

“Kami sebelumnya sudah bekerja sama dengan beberapa kampus di Indonesia berupa pertukaran staf dan mahasiswa, serta kolaborasi riset terutama di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM)," katanya.



Dengan UI, ia menyebut pernah mengadakan pertukaran staf dan pelajar yaitu dengan Program Pendidikan Vokasi pada Departemen Administrasi Keuangan dan Perbankan serta Departemen Occupational Therapy (OT). "Kami berharap kerja sama Mahidol University dan UI dapat diperluas, baik pada bidang kesehatan, sains, maupun teknologi,” kata Nopraenue.

Dengan adanya diskusi ini Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UI Fahrial Syam menilai kedua universitas memiliki ketertarikan yang sama dalam visi dan penelitian.

Oleh karena itu diskusi lebih lanjut terutama tentang promosi dan pengembangan produk dari masing-masing universitas dapat dilakukan agar kerja sama internasional yang nantinya terjalin akan bermanfaat bagi kedua belah pihak dan berdampak luas bagi masyarakat.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023