Bogor (Antara Megapolitan) - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu kembali menggelar bursa hewan qurban (BHQ) yang ke-17 kalinya.

Bursa itu dibuka Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, didampingi Sekretaris Balitbangtan Muhammad Prama Yufdy dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternak.

"BHQ diikuti 15 peternak yang berasal dari wilayah Bogor, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Prama Yufdy.

Ia mengatakan terdapat 500 ekor ternak yang terdiri dari sapi, kambing dan domba yang dijual dengan harga berkisar Rp60-65 ribu per kg bobot hidup untuk sapi dan Rp90-95 ribu kg per bobot hidup untuk kambing atau domba.

"Harga ini ditetapkaan berdasarkan harga yang berlaku tahun 2016," katanya.

Selain bursa hewan qurban, diselenggarakan pula sosialisasi Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner, Sosialisasi Kesehatan Hewan "Pemilihan Hewan Qurban" dan sosialisasi deteksi toksoplasma, surra, dan obat skabies.

"Sasaran sosialisasi adalah masyarakat Kota Bogor yang tertarik dan peduli mengenai hal ini, juga pengurus masjid," katanya.

Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyebutkan, kegiatan tersebut akan dipermanenkan sehingga dapat rutin dilakukan setiap tahunnya.

"Kegiatan ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat akan hewan kurban. Dan kepastian pembelian hewan sudah dalam kondisi baik, aman, halal dana sehat," katanya.

Kapuslitbangnak Bess Tiesnamurti menambahkan perkembangan BHQ dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini ditunjukkan dari kesadaran pembeli maupun peternak akan pentingnya syarat kesehatan dan syariat agama Islam hewan kurban.

"BHQ melibatkan dokter hewan dari lingkup Puslitbangnak dan Dinas Pertanian Kota Bogor, yang akan melakukan pemeriksaan rutin kesehatan hwan," katanya.


Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016