Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengembangkan tempat pemisahan dan pengolahan sampah dengan metode refuse-derived fuel (RDF) plant daripada intermediate treatment facility (ITF) karena menawarkan efisiensi waktu dan biaya.

Asep di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, menjelaskan, RDF plant di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat mampu dibangun dalam waktu hanya 1,5 tahun sedangkan ITF memerlukan proses dan waktu yang lebih lama.

"Saya mendampingi untuk ITF Sunter dari tahun 2016 hingga saat ini belum ada apa-apanya, hampir tujuh tahun berproses, itu lama sekali," katanya.

RDF plant dapat menghasilkan produk yang bisa dibeli oleh pabrik semen dan PLN sehingga bisa dibiayai secara mandiri dan tidak membebani Pemerintah Daerah (Pemda).

"Dari investasi enggak semahal ITF. kemudian, dari sisi pengeluaran Pemda, tidak semahal ITF," ucapnya.

RDF merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers. Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovering batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.
 
Baca juga: Kado HUT, Ini tujuh rekomendasi BEM UI soal sampah Kota Depok

Baca juga: Pemkab Purwakarta sebar ratusan petugas kebersihan atasi sampah di malam takbiran


 

Pewarta: Siti Nurhaliza

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023