Salah satu hotel di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, berhasil membangun kebun hidroponik dengan tanaman organik di dalamnya yang mampu memenuhi sebagian kebutuhan dapur sendiri.
Hotel tersebut adalah The Apurva Kempinski Bali, resor yang menjadi lokasi utama perhelatan G20 di kawasan Nusa Dua, di mana dalam dua tahun akhirnya berhasil menanam sejumlah sayuran dan tanaman buah.
"Saat ini ada pokcoy, cabai, terong, tomat ceri, kacang panjang, markisa, min, selasih, dan peperomia. Jadi beberapa sudah berhasil, tapi beberapa lagi sudah dicoba dan gagal karena situasi di atas ada yang tidak bisa tumbuh seperti lotus," kata Director Hygine, Safety, and Sustainability The Apurva Kempinski Bali Desak Made Intan Sari di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu.
Baca juga: Mahasiswa UI gelar edukasi tentang hidroponik pada anak-anak panti
Kebun hidroponik itu dibangun di atap resor, dengan dibantu sejumlah instalasi pengairan dan metode lain, serta dipasang atap pelindung sinar ultraviolet.
Kepada media, Intan menuturkan bahwa tanaman organik yang ada mampu membantu 30 persen dari kebutuhan dapur, terutama bagi konsumsi karyawan.
Ke depan, The Apurva Kempinski Bali mengaku akan semakin masif dalam pengembangan pertanian ini, di mana kendala yang terjadi saat ini masih pada kuantitas tanaman yang belum dapat memenuhi 100 persen kebutuhan meskipun sejumlah tanaman bisa langsung dipetik dan digunakan.
Lebih dalam, pengelola kebun hidroponik The Apurva Kempinski Bali Alit Widyana menyebut tanaman organik yang hidup melalui proses hidroponik adalah pokcoy, kemangi dan min, sementara cabai, tomat, terong, dan peperomia dengan metode pertanian biasa.
Baca juga: Mendulang rupiah dari kembangkan "urban farming"
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Hotel tersebut adalah The Apurva Kempinski Bali, resor yang menjadi lokasi utama perhelatan G20 di kawasan Nusa Dua, di mana dalam dua tahun akhirnya berhasil menanam sejumlah sayuran dan tanaman buah.
"Saat ini ada pokcoy, cabai, terong, tomat ceri, kacang panjang, markisa, min, selasih, dan peperomia. Jadi beberapa sudah berhasil, tapi beberapa lagi sudah dicoba dan gagal karena situasi di atas ada yang tidak bisa tumbuh seperti lotus," kata Director Hygine, Safety, and Sustainability The Apurva Kempinski Bali Desak Made Intan Sari di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu.
Baca juga: Mahasiswa UI gelar edukasi tentang hidroponik pada anak-anak panti
Kebun hidroponik itu dibangun di atap resor, dengan dibantu sejumlah instalasi pengairan dan metode lain, serta dipasang atap pelindung sinar ultraviolet.
Kepada media, Intan menuturkan bahwa tanaman organik yang ada mampu membantu 30 persen dari kebutuhan dapur, terutama bagi konsumsi karyawan.
Ke depan, The Apurva Kempinski Bali mengaku akan semakin masif dalam pengembangan pertanian ini, di mana kendala yang terjadi saat ini masih pada kuantitas tanaman yang belum dapat memenuhi 100 persen kebutuhan meskipun sejumlah tanaman bisa langsung dipetik dan digunakan.
Lebih dalam, pengelola kebun hidroponik The Apurva Kempinski Bali Alit Widyana menyebut tanaman organik yang hidup melalui proses hidroponik adalah pokcoy, kemangi dan min, sementara cabai, tomat, terong, dan peperomia dengan metode pertanian biasa.
Baca juga: Mendulang rupiah dari kembangkan "urban farming"
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023