Idul Fitri 1444 H tinggal beberapa hari lagi. Anies sebaiknya bersilaturahmi kepada Puan Maharani untuk meluruskan beberapa hal terkait ideologi dan politik global, demikian menurut Syahganda Nainggolan, Ketua Sabang Merauke Circle (SMC).
Hal ini dikatakan Syahganda merespon pernyataan politik Guntur Soekarnoputra, yang meminta Anies Baswedan tidak menerima dukungan politik dari Islam garis keras maupun dari Amerika.
Guntur, putra Soekarno, mengatakan hal itu pada acara silaturahmi DPP Alumni GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) beberapa hari lalu.
Mengunjungi Puan Maharani menurut Syahganda penting untuk meluruskan konsep Soekarno tentang Islamisme, Sosialisme dan Nasionalisme, yang ditulis beliau pada tahun 1926.
Baca juga: Syahganda Nainggolan: Anies kalau berkuasa harus bisa penjarakan koruptor di pulau kematian
Soekarno pada kesempatan itu menjelaskan bahwa ketiga isme tersebut merupakan sesuatu yang hidup dan bersifat historis keberadaannya.
Soekarno bahkan meyakini bahwa internasionalisme Islam merupakan kenyataan yang dalam konteks kebangsaan dapat menjadi kekuatan lokal.
Puan Maharani, adalah generasi ketiga trah Soekarno yang mencapai pengakuan politik tertinggi saat ini, sama dengan Anies Baswedan, yang juga merupakan generasi ketiga dalam trah politik Islam. Kakeknya Puan dan kakeknya Anies adalah pendiri bangsa.
Keduanya diperkirakan akan menjadi generasi pemimpin Indonesia dalam waktu dekat.
Baca juga: Syahganda Nainggolan: Anies jalan evolusioner menuju Indonesia bangkit
Dengan pertemuan itu diharapkan ada kesepakatan tentang referensi perjalanan bangsa ke depan merujuk pada cita-cita proklamasi.
Terkait pernyataan Guntur mengenai dukungan Amerika terhadap Anies Baswedan, Syahganda melihat hal ini juga penting didiskusikan pada Puan. Sebab, pengaruh Amerika dan Cina sudah menjadi kenyataan sejarah di Indonesia.
Bahkan, menjadi sejarah suram dalam masa kemerdekaan dan PRRI/Permesta. "Mereka tentu tidak mau kehilangan pengaruh di Indonesia," kilah Syahganda.
Baca juga: Syahganda Nainggolan imbau ulama dan ormas Islam jahit kebersamaan
Pertemuan dengan Puan dapat membicarakan bagaimana menjadikan kepentingan nasional (national interest) di atas kepentingan segelintir elit, yang belakangan ini kelihatannya berlangsung, tegasnya.
Pertemuan Anies dan Puan Maharani diharapkan juga akan menjadi simbol puncak pertemuan pemimpin bangsa kita.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Hal ini dikatakan Syahganda merespon pernyataan politik Guntur Soekarnoputra, yang meminta Anies Baswedan tidak menerima dukungan politik dari Islam garis keras maupun dari Amerika.
Guntur, putra Soekarno, mengatakan hal itu pada acara silaturahmi DPP Alumni GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) beberapa hari lalu.
Mengunjungi Puan Maharani menurut Syahganda penting untuk meluruskan konsep Soekarno tentang Islamisme, Sosialisme dan Nasionalisme, yang ditulis beliau pada tahun 1926.
Baca juga: Syahganda Nainggolan: Anies kalau berkuasa harus bisa penjarakan koruptor di pulau kematian
Soekarno pada kesempatan itu menjelaskan bahwa ketiga isme tersebut merupakan sesuatu yang hidup dan bersifat historis keberadaannya.
Soekarno bahkan meyakini bahwa internasionalisme Islam merupakan kenyataan yang dalam konteks kebangsaan dapat menjadi kekuatan lokal.
Puan Maharani, adalah generasi ketiga trah Soekarno yang mencapai pengakuan politik tertinggi saat ini, sama dengan Anies Baswedan, yang juga merupakan generasi ketiga dalam trah politik Islam. Kakeknya Puan dan kakeknya Anies adalah pendiri bangsa.
Keduanya diperkirakan akan menjadi generasi pemimpin Indonesia dalam waktu dekat.
Baca juga: Syahganda Nainggolan: Anies jalan evolusioner menuju Indonesia bangkit
Dengan pertemuan itu diharapkan ada kesepakatan tentang referensi perjalanan bangsa ke depan merujuk pada cita-cita proklamasi.
Terkait pernyataan Guntur mengenai dukungan Amerika terhadap Anies Baswedan, Syahganda melihat hal ini juga penting didiskusikan pada Puan. Sebab, pengaruh Amerika dan Cina sudah menjadi kenyataan sejarah di Indonesia.
Bahkan, menjadi sejarah suram dalam masa kemerdekaan dan PRRI/Permesta. "Mereka tentu tidak mau kehilangan pengaruh di Indonesia," kilah Syahganda.
Baca juga: Syahganda Nainggolan imbau ulama dan ormas Islam jahit kebersamaan
Pertemuan dengan Puan dapat membicarakan bagaimana menjadikan kepentingan nasional (national interest) di atas kepentingan segelintir elit, yang belakangan ini kelihatannya berlangsung, tegasnya.
Pertemuan Anies dan Puan Maharani diharapkan juga akan menjadi simbol puncak pertemuan pemimpin bangsa kita.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023